Sejak Bulan Desember 2011 hingga Bulan Februari 2012, kabar di sejumlah media massa Jember, banyak diwarnai oleh berita tentang aksi perampokan yang terjadi di sejumlah wilayah kecamatan. Bahkan, masih segar dalam ingatan, dua kasus perampokan yang terjadi secara beruntun di wilayah Kecamatan Sumberjambe, kembali meneror ketenangan warga di wilayah ini. Dari cacatan Jurnal Soka, aksi perampokan yang terakhir terjadi di Desa Randuagung, Kecamatan Sumberjambe, Hari Kamis lalu, merupakan aksi yang ke-6 selama Tahun 2012 ini.
Saat diwawancarai Soka Radio, Kasatreskrim Polres Jember, AKP. Alith Alirino, Hari Sabtu siang, mengatakan, anak buahnya telah tuntas melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), terhadap seluruh kasus perampokan yang terjadi, termasuk yang menimpa seorang janda tua asal Desa Randuagung, Kecamatan Sumberjambe tadi. Berdasarkan sejumlah data yang dihimpun jajarannya melalui kegiatan tadi, dipastikan, aksi perampokan terakhir di Sumberjambe tidak memiliki keterkaitan dengan sejumlah tindak perampokan lainnya. Alasannya, perwira muda itu menerangkan, modus yang digunakan oleh pelaku aksi perampokan di wilayah selatan, utara maupun timur Jember, tidak ada yang sama. Alith mencontohkan, ada kasus perampokan yang bermodus mematikan lampu rumah korban, mengetuk rumah korban, mencongkel pintu, dan mencongkel jendela.
Disebutkan, dalam sejumlah kasus perampokan yang terjadi hampir di seluruh wilayah Kabupaten Jember itu, para pelaku perampokan, rata-rata membawa senjata tajam dan berjumlah lebih dari 4 orang. Saat beraksi, mereka tidak segan-segan melakukan aksi penganiayaan kepada korbannya yang melakukan perlawanan, seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Balung, beberapa waktu lalu.