Puluhan anggota Ansor dan Banser, Selasa (17/7/2018) siang, menggeruduk kantor kecamatan Sumbersari. Mereka mendesak agar Muspika Sumbersari memasang kembali spanduk penolakan pembangunan SMP Islam STDI di gladak pakem yang beberapa waktu lalu diturunkan paksa oleh Satpol PP kecamatan.
Ketua GP Ansor Jember, Ayub Junaedi menjelaskan, spanduk tersebut dipasang oleh MWC NU Sumbersari pada hari minggu (15/7/2018) sebagai bentuk penolakan pembangunan SMP Islam STDI. Namun, sore harinya tanpa koordinasi dengan pihak MWC NU, Satpol PP langsung menurunkan paksa spanduk tersebut.
Menurut Ayub, saat dirinya menanyakan alasan pencopotan spanduk oleh Satpol PP kecamatan, camat menyampaikan bahwa spanduk tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan suasana tidak kondusif. Padahal, langkah Satpol PP yang menurunkan paksa sapnduk tanpa koordinasi dengan MWC NU, justru dapat memicu terjadinya konflik.
Oleh sebab itulah, Ayub mendesak Satpol PP agar memasang kembali spanduk terserbut, kemudian Muspika mengadakan pertemuan dengan melibatkan warga NU Sumbersari. Jika memang dalam pertemuan tersebut disepakati agar spanduk diturunkan, tidak perlu Satpol PP, warga sendiri yang akan menurunkan. Yang terpenting pemangku kebijakan hadir dan bersikap adil terhadap semua pihak.
Sementara Camat Sumbersari Iswandi mengakui belum sempat mengadakan pertemuan dengan MWC NU. Pencopotan spanduk tersebut merupakan kesepakatan Muspika, karena khawatir terjadi gesekan di masyarakat. Terkait tuntutan Ansor dan Banser agar spanduk tersebut dipasang kembali, Iswandi belum bisa memastikannya karena masih harus berkoordinasi dengan Muspika Sumbersari kembali.