Jajaran Polres Jember lagi-lagi kecolongan. Untuk kesekian kalinya, wilayah hukum Polres Jember menjadi ladang uang bagi komplotan rampok bercadar dan bersenjata tajam, yang hingga sekarang masih belum kunjung terungkap. 6 kasus perampokan telah terjadi sebelumnya, disusul oleh peristiwa perampokan yang terjadi dini hari tadi di Desa Mojomulyo, Kecamatan Puger. Korban dalam kasus perampokan ke-7 selama Tahun 2012 ini, adalah Tirto, 65 tahun, seorang belantik sapi. Dari rumahnya, 5 kawanan perampok yang berhasil masuk, membawa kabur uang tunai senilai Rp. 3 juta dan sejumlah perhiasan emas, dengan total kerugian seluruhnya Rp. 10 juta.
Kapolres Jember, Ajun Komisaris Besar Polisi Jayadi S.Ik, kepada sejumlah wartawan, Hari Kamis siang, menuturkan, kejadian ini terjadi dini hari tadi sekitar pukul 02.15 WIB. Sesuai data yang diterimanya, kejadian ini berawal, saat korban yang tengah tertidur di kamar, mendengar suara mencurigakan di belakang dapurnya. Selajutnya, karena merasa penasaran, korban Tirto membuka pintu dapurnya untuk melakukan pemeriksaan. Namun begitu pintu dibuka, kepala korban langsung dipukul dengan menggunakan gagang celurit oleh salah satu pelaku. Lebih lanjut, orang nomor satu di Polres Jember ini, menguraikan, tubuh korban Nirto diikat dengan menggunakan tali rafia pada sebuah tiang dalam rumah. Kemudian, 5 pelaku masuk ke dalam rumah dan mengacak-ngacak isi rumah korban seraya meminta korbannya untuk menyerahkan uang tunai. Karena merasa takut, uang tunai sebesar Rp. 3 juta akhirnya berpindah tangan. Tidak puas dengan hasil yang diraihnya itu, pelaku lantas melucuti perhiasan emas berupa kalung, gelang, dan anting milik anak korban. Akibat kejadian ini, korban menderita kerugian Rp. 10 juta. Jayadi mengatakan, usai melakukan aksinya yang memakan waktu hingga 1 jam itu, kawana perampon ini langsung kabur melalui pintu yang sama.
Atas aksi perampokan yang seringkali terjadi ini, Jayadi menghimbau kepada seluruh masyarakat di Jember, agar lebih waspada dan bisa menjaga harta bendanya dengan sebaik-baiknya. Pasalnya, di musim paceklik semacam ini, jumlah kasus kriminalitas dipastikan akan semakin meningkat.