Kepala sekolah dan seluruh guru SMA-SMK diminta agar memperketat pengawasan terhadap siswanya agar tidak terjebak sebagai pengikut ajaran radikalisme. Hal ini disampaikan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kabupaten Jember, Lutfi Isa Anshori, menyusul aksi terorisme yang terjadi beberapa hari ini.
Kepada sejumlah wartawan, Lutfi mengaku khawatir karena salah satu pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya masih berusia belasan tahun. Tentu hal ini harus mendapat perhatian serius, khususnya bagi penyelenggara pendidikan agar peserta didik terhindar dari ajaran radikal.
Selama ini menurut Lutfi, sekolah sudah berupaya memberikan pendidikan karakter kepada siswa, salah satunya dengan sholat berjamaah secara rutin dan juga melalui ekstrakurikuler. Meski demikian, Lutfi memerintahkan kepada kepala sekolah dan para guru lebih memaksimalkan pengawasan terhadap siswanya.
Lutfi mengaku khawatir, karena anak umur belasan sangat mudah terpengaruh ajaran radikal. Apalagi jika ada siswa yang mengikuti kegiatan lain di luar jam sekolah. Karena itu selain pengawasan oleh pihak sekolah, Lutfi juga minta orang tua mengawasi kegiatan yang diikuti anaknya di luar sekolah.