Sejumlah kasus bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten Jember, selama beberapa bulan terakhir, ternyata mendapatkan simpati dari Palang Merah Denmark. Tak hanya bersimpati, mereka juga memberikan sumbangan sebesar Rp. 450 juta kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Jember, untuk program kelembagaan dan pembuatan rumah model tanggap bencana atau shalter.
Ketua PMI Cabang Jember, Sandi Suwardi Hasan, Hari Jumat siang, mengatakan, Palang Merah Denmark selain menjalin kerjasama dengan PMI Jember, juga menggandeng PMI Cabang Malang. Rancangan progam penguatan kapasitas kelembagaan ini, sudah diusulkan sejak Tahun 2011 lalu, tetapi baru dapat direalisasikan di tahun ini. Karena sifatnya hanya penguatan kapasitas kelembagaan, maka Palang Merah Denmark hanya akan datang 2 atau 3 bulan sekali ke Jember, untuk memberikan pelatihan. Selanjutnya, hasil pelatihan itu akan ditularkan kepada para pengurus PMI di tingkat kecamatan. Dipilihnya Jember sebagai penerima program tadi, menurut Sandi, karena PMI Jember dinilai memiliki pengalaman khusus dalam menangani musibah banjir bandang dan banjir genangan.
Lebih lanjut, Sandi menjelaskan, selain memberikan pelatihan khusus untuk penguatan kelembagaan, dana hibah tadi juga akan dipakai untuk pembangunan rumah tanggap bencana atau shelter di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Jember. Tidak hanya kedua program itu saja, progam sanitasi air bersih sebenarnya sangat penting untuk dikerjakan. Pasalnya, dalam musibah banjir yang terjadi di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, beberapa waktu lalu, warga mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih. Namun, karena usulan progam ini ditolak oleh Palang Merah Denmark, maka PMI Cabang Jember akan melaksanakannya sendiri dengan menggunakan dana swadaya.