Sejak 10 Januari 2019, maskapai penerbangan Garuda Indonesia memutuskan untuk mengurangi frekuensi penerbangan Jember Surabaya, yakni hanya 3 kali penerbangan dalam sepekan. Kebijakan ini dikarenakan jumlah penumpang penerbangan Jember-Surabaya mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Sales Manager Garuda Indonesia Jember Heru Joko Satria mengakui, setiap masuk awal tahun jumlah penumpang memang mengalami penurunan. Untuk Tahun 2018 lalu penerbangan Surabaya Jember masih mampu bertahan, karena okupansi penumpang masih mencapai 70 persen.
Namun untuk tahun ini, dari 70 seat yang tersedia rata-rata hanya terisi 35 sampai 40 penumpang perhari atau tidak mencapai 60 persen. Untuk itu, setelah melalui rapat evaluasi awal Januari kemarin, lanjut Heru, Manajemen Garuda Indonesia memutuskan mengurangi frekuensi penerbangan ke daerah yang mengalami low session, salah satunya tujuan Jember Surabaya.
Dalam sepekan, kata heru, maskapai Garuda Indonesia hanya menyalani penerbangan pada hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu. Sedangkan penerbangan pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu untuk sementara ditiadakan.
Pengurangan frekuensi penerbangan ini, menurut Heru karena dari hasil evaluasi, penumpang tujuan Surabaya Jember rata-rata untuk kepentingan bisnis, sehingga yabg ramai justru di hari kerja. Mungkin karena potensi wisata di Jember kurang terekspose, kunjungan ke Jember di akhir pekan justru sepi.