Sesuai dengan kebijakan panitia pusat nasional penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri terdapat perubahan penilaian terhadap jalur seleksi bersama masuk Perguruan Tinggi Nergeri atau SBMPTN. Demikian disampaikan Wakil Rektor 1 Univeristas Jember Zulfikar P.Hd kepada sejumlah wartawan selasa siang.
Menurut Zulfikar, penilaian SBMPTN 2018 sudah tidak lagi menggunakan skor empat untuk jawaban benar, skor nol untuk tidak menjawab, dan skor minus 1 untuk jawaban yang salah, sebagaimana tahun 2017 lalu. Sehingga bagi peserta yang memperoleh nilai tertinggi dinyatakan lolos SBMPTN.
Namun untuk penilaian SBMPTN tahun 2018, lebih difokuskan pada nilai prediksi. Artinya penilaian hasil seleksi bersama juga dapat meilihat bahwa peserta tersebut benar-benar layak atau tidak masuk jurusan yang dipilihnya.
Oleh sebab itulah, konstruksi soal dalam SBMPTN 2018 dibuat secara bertahap mulai dari level mudah sedang hingga sukar. Jika peserta dapat menyelesaikan soal hingga level yang sukar, berati yang bersangkutan memang layak untuk masuk Perguruan Tinggi.
Lebih jauh Zulfikar menjelaskan, dengan metode semacam ini juga dapat diketahui mana peserta yang menjawab soal dengan gambling atau tidak. Sebab, tidak mungkin peserta dapat menjawab soal yang sulit, sementara soal yang mudah dia tidak bisa mengerjakan. Jika ada yang semacam itu, maka bisa dipastikan yang bersangkutan mengerjakan soal secara gambling atau ngawur.