Direktur Utama (Dirut) PDAM Jember Ady Setyawan membantah masuknya foto suami Bupati yang juga Caleg DPR RI Abdul Rohim dalam kalender PDAM sengaja untuk proses pemenangan. Menurutnya, foto Rahim dipasang karena yang bersangkutan sudah membeli air kemasan merk Hazora sebanyak 17 ribu box dengan nilai total Rp 175 juta.
Kepada sejumlah wartawan, Ady menjelaskan Rohim merupakan konsumen tetap Hazora (produk air kemasan PDAM) sejak tahun 2017 lalu, untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit Bina Sehat, kegiatannya sebagai Dosen Unej dan juga untuk kegiatan sosial lainnya. Tentu, dengan nilai pembelajaan yang cukup besar ini, pihaknya menilai foto Rohim layak untuk dipasang di kalender PDAM, untuk kepentingan promosi Hazora.
Ady mempersilahkan jika ada caleg lain yang ingin fotonya dipasang di media promosi hazora dengan catatan membeli produk hazora dalam jumlah besar dan tidak mencantumkan sebagai caleg. Terkait, laporan dugaan pelanggaran pemilu, Adi menyatakan siap memberikan klarifikasi kepada Bawaslu, karena yang dilakukannya murni urusan kepentingan bisnis bukan untuk politik praktis.
Lebih jauh ady menjelaskan, PDAM sudah mencetak 2 jenis kalender sejumlah total 15 ribu kalender untuk dibagikan secara gratis kepada pelanggan PDAM. Pihaknya menegaskan tidak akan mencetak lagi, meski saat ini kalender tersebut sudah terbagi habis.
Diberitakan sebelumnya, koordinator indonesia birocration watch (IBW) Jember Sudarsono melaporkan dugaan kampanye terselubung yang dilakukan PDAM ke Bawaslu Jember, karena mencantumkan foto Caleg DPR RI yang merupakan suami Bupati Faida dalam kalender yang dibagikan gratis kepada pelanggan.