Di hari ulang tahunnya yang ke-39, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Cabang Jember terfokus untuk melakukan pembinaan kepada para kadernya. Di usia partai yang tidak lagi muda, ternyata masih banyak persoalan mendasar mengenai kemampuan kadernya, dalam mengurus sebuah partai politik. Agar mampu meraih hasil maksimal dalam pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) Tahun 2014, DPC PDI Perjuangan Jember luncurkan Program Diklat Parsial, yang akan segera mereka laksanakan dalam waktu dekat.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jember, Kusen Andalas, Hari Selasa siang, menerangkan, minimnya kemampuan menejemen organisasi yang dimiliki oleh para kadernya, diperkirakan bakal berdampak pada perolehan suara mereka dalam ajang Pileg Tahun 2014. Diakuinya, hampir 50% kader PDIP mulai dari tingkatan DPC sampai dengan Ranting, belum bisa memposisikan partai politik dengan tepat. Karenanya, DPC PDIP Jember akan fokus pada upaya peningkatan kemampuan kader tadi. Target yang dipancangkan partainya dalam Pileg Tahun 2014, adalah meraup kursi lebih banyak dibandingkan Pileg 2009 yang lalu, di lembaga legislatif. Kusen mematok target, jumlah anggota DPRD dari PDIP akan bertambah 1 sampai 2 orang lagi. Menyikapi persoalan karakter partainya, selama ini, disebutkan, sebuah parpol herus mampu menampakkan perbedaan dengan parpol lain. Jika kondisi ini tercapai, Kusen memperkirkan, PDIP akan menjadi partai yang solid, kompak, patuh terhadap pimpinan dan juga mempunyai massa yang fanatik.
Lebih lanjut, Kusen menjelaskan, kebijakan PDIP Jember, mulai hari ini, juga dipastikan berbeda dengan sebelumnya, khususnya dalam hal pencalonan kepala daerah. Partai berlambang banteng gemuk dalam lingkaran itu, akan menggunakan metode survey untuk menetapkan dukungannya kepada salah satu calon kepala daerah. Penerapan metode survey dilakukan, tanpa melihat sang calon merupakan kader sendiri atau orang dari luar lingkungan PDIP. Dia mengaku, system itu lebih menguntungkan partai daripada system yang dahulu berlaku, yakni harus mencalonkan kader sendiri.