Akibat signal Telkom di daerah pinggiran terlalu lemah, sejumlah sekolah terpaksa menggunakan jasa provider lain dengan membangun tower pemancar sendiri, Agar pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer di sekolahnya berjalan lancar. Seperti yang dilakukan oleh SMA Negeri Kalisat.
Kepala SMA Negeri Kalisat Karniyanto Mengaku telah menghabiskan anggaran senilai 110 juta Rupiah untuk membangun tower Server serta jaringan sendiri. Bahkan pembangunan tower dan kerjasama dengan provider lain tersebut Sudah dilakukannya sejak 2017 lalu.
Terbukti lanjut Karniyanto, setelah menggunakan jasa provider lain dengan tower yang dibangunnya sendiri tersebut koneksi internet di sekolahnya jauh lebih stabil dibandingkan menggunakan wifi milik Telkom. Dengan demikian pelaksanaan UNBK di sekolahnya berjalan lancar tanpa adanya gangguan tehnis.
Sementara kepala cabang Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur di Jember Lutfi Isa Ansori mengakui memang koneksi internet Telkom di pinggiran masih kurang stabil. Padahal koneksi internet sangat berpengaruh dalam pelaksanaan UNBK, karena selain dilakukan secara online siswa sebelumnya harus login ke akun masing-masing terlebih dahulu.