Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Jember, gandeng Pondok Pesantren, Mahasiswa dan Wartawan, untuk mensosialisasikan inklusi keuangan pasar modal. Hal tersebut dikarenakan masyarakat Jember yang berkecimpung di pasar modal masih sangat rendah.
Usai sosialisasi dengan awak media, kepala OJK Jember, Azil menyampaikan, dari 250 juta penduduk Indonesia, yang sudah terjun di pasar modal hanya sekitar 700 ribuan orang saja. Sedangkan di Jember, dari 2,5 juta jiwa baru 2 ribuan orang saja yang sudah berinvestasi di pasar saham.
Padahal pasar modal, lanjut Azil, memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itulah, untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses pasar modal, pihaknya terus melakukan sosialisasi dengan menggandeng semua kalangan, mulai dari Ponpes, Wartawan, Mahasiswa, ibu rumah tangga, dan elmen lainnya.
Saat ini, tambah Azil sudah ada kebijakan khusus agar masyarakat mudah mengakses pasar modal. Dimana 1 slot saham berisi 100 lembar dari sebelumnya 500 lembar. Dengan demikian, masyarakat tidak harus menginvestasikan dana yang besar untuk memiliki saham sebuah perusahaan.