Setelah menjalani seleksi yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Jember, para narapidana (napi) yang terpilih untuk menjadi peserta pelatihan perawatan jenazah secara Islami, Hari Senin siang, akhirnya dapat mengikuti kegiatan itu. Dengan menggandeng Kantor Kementrian Agama Kabupaten Jember, kegiatan pelatihan untuk angkatan pertama ini, diikuti oleh 40 orang napi, yang terdiri dari 14 orang napi berjenis kelamin wanita dan 26 orang laki-laki.
Kepala Lapas Kelas II A Jember, Harun Sulianto, Hari Senin siang, menerangkan, sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya, acara ini digelar mulai hari ini dan diikuti oleh penghuni binaannya, yang sudah lolos seleksi sesuai kriteria. Para peserta yang tergolong memiliki keberanian ini, usai mendengarkan penjelasan dari para instruktur, langsung melakukan praktek pada sebuah model jenazah. Nampak, mereka antusias melontarkan sejumlah pertanyaan kepada pada instruktur, dari Kementrian Agama Kabupaten Jember. Masalah yang paling banyak dipertanyakan oleh para peserta pelatihan, adalah persoalan merawat jenazah yang meninggal dunia secara tidak wajar. Seperti korban kecelakaan lalu-lintas, pembunuhan, dan kebakaran, yang membuat kondisi jenazah tidak lagi utuh. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, tujuan diadakannya program ini adalah untuk membekali para napi binaan Lapas Jember, untuk memiliki keahlian merawat jenazah. Sehingga, Harun menerangkan, keahliannya itu dpata mereka praktekkan setelah keluar dari Lapas nantinya.