Divonis dokter sebagai penyandang autis, Fadhel Ahmad Hizham, resmi menyandang gelar sarjana komputer, di Universitas Jember. Hal tersebut tidak terlepas dari bimbingan kedua orang tuanya.
Lati ibu kandung Fadhel kapada beberapa wartawan menceritakan, saat keluluargnya mendapatkan informasi, anak semata wayang mereka divonis oleh dokter sebagai penyandang autis, dirinya sempat shock dan merasa putus asa. Karena kejadian tersebut, akhirnya dirinya memutuskan untuk keluar dari kerjaannya sebagai guru, untuk memutuskan mengurus dan membimbing anaknya tersebut dengan baik.
Karena, lanjut Lati, membesarkan anak berkebutuhan khusus sangat berbeda dengan anak lainnya. Misalnya saja anak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan teman sebayanya. kesulitan itu kadang membuat orang lain menganggap anak bersikap seenaknya sendiri, cuek, dan labil secara emosi.
kendati demikian, lanjut Lati, kita sebagai orang tua harus memiliki bertekad serta all out atau sekuat tenaga untuk senan tiasa mendampingi anak, agar mampu berkembang seperti anak lainnya. hal itu tersebukti, dengan mendampingi anaknya yang berkebutuhan khusus, bisa mengantarkan anaknya menyandang gelar serjana komputer dari Universitas Jember.
Lebih jauah Lati menghimbau bagi orang tua yang dianugerahi anak berkebutuhan khusus, harus menerima dengan ikhlas, serta kompak dalam mengasuh anak agar mereka bisa mandiri. Selain itu peran lingkungan sekitar sungguh berperan mendukung kesuksesan anak yang berkebutuhan khusus.