Upaya melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) yang dilakukan DPD PAN Kabupaten Jember terhadap kadernya, Abdul Ghofur, ternyata harus melewati jalan terjal. Pasalnya, Abdul Ghofur tidak tinggal diam dalam menghadapi persoalan itu. Dilaporkan, hari ini, Abdul Ghofur menyangkal semua tuduhan yang dialamatkan DPD PAN kepadanya, dan menilai usulan PAW tadi adalah usaha dari segelintir orang di internal partainya, untuk menjatuhkan dirinya di depan publik Jember.
Abdul Ghofur, kepada sejumlah media, Hari Selasa siang, menjelaskan, dirinya sudah berkoordinasi dengan DPD PAN Jawa Timur dan DPP PAN, Hari Rabu yang lalu, terkait persoalan yang dialaminya. Tetapi, pihak DPD dan DPP PAN menegaskan, persoalan penerimaan Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) sama sekali tidak berkaitan dengan AD/ART partainya. Pasalnya, kegiatan tadi bukanlah upaya penggembosan terhadap PAN. Penegasan dari pengurus di tingkat propinsi ini, disaksikan secara langsung oleh Ketua DPD PAN Jember, Evi Lestari, yang turut hadir dalam pertemuan tadi. Namun anehnya, yang terjadi di Jember justru sangat berbeda dengan penegasan petinggi partainya itu. Atas dasar fakta ini, Ghofur menilai, upaya untuk mem-PAW dirinya adalah usaha segelintir orang anggota PAN Jember yang tidak menyukainya dan berharap menjatuhkan dirinya di depan publik Jember. Ghofur menegaskan, jika honor TPP yang menjadi penyebab dilaksanakannya PAW atas dirinya, maka DPD PAN Jember salah besar. Dia menyatakan berhak menerima uang itu, karena sudah 20 tahun mengajar sebagai guru di sbeuah sekolah swasta. Dalam kurun waktu seminggu, dirinya diharuskan mengajar dengan beban 24 jam pelajaran, sesuai syarat wajib guru bersertifikasi. Ghofur mengaku, sudah menanyakan masalah ini kepada Dinas Pendidikan, yang pada waktu itu dipimpin Ahmad Sudiono. Yang bersangkutan, sama sekali tidak menghimbau kepadanya untuk mengembalikan uang TPP, sehingga uang sebesar Rp. 17 juta yang telah diterimanya, tidak dikembalikan. Menurutnya, pengembalian honor yang bersumber dari kantor pemerintah pusat, ada mekanismenya sehingga tidak asal mengembalikan. Jika Dinas Pendidikan memintanya untuk pengembalian uang itu, maka dia menyatakan siap setiap saat. Ghofur menandaskan, wacana PAW yang dilayangkan kepada dirinya tadi tidak rasional, dan jika ingin bersaing di internal partai, seharusnya semua kader mampu menunjukkan kualitasnya untuk berlaga di Pemilu 2014, bukannya melakukan upaya untuk menjatuhkan dirinya.