Kesan jorok pada ikan awetan (pindang) yang dijual di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kabupaten Jember, ternyata menggugah Asosiasi Pedagang Ikan Jember untuk berinovasi. Kondisi itu terlihat dari upaya mereka untuk mematenkan produk bernama “Pindang Higienis” yang asli dibuat di Jember. Bentuk Pindang Higienis yang terbungkus kemasan, bersih, dan tahan hingga satu minggu ini, dipastikan bakal membalikkan kesan jorok atas komoditas Pindang, yang biasanya dijajakan dalam keranjang bambu dan banyak dikerubungi lalat. Tidak hanya itu saja, produk Pindang Higienis juga cuma ada di Kabupaten Jember.
Ketua Asosiasi Pedagang Ikan Jember, Sikan, kepada sejumlah awak media, Hari Sabtu siang, menjelaskan, pembuatan produk ini bertujuan untuk meningkatkan daya jual Pindang asal Jember di pasar lokal maupun di pasar luar daerah. Selama ini, produk Pindang dijajakan di pasar tradisional terkesan jorok, karena hanya memakai keranjang bambu seadanya dan banyak dikerubungi lalat. Tetapi, dengan adanya produk Pindang Higienis tadi, dipastikan komoditas yang satu ini akan terkesan bersih dan menyehatkan. Menurutnya, dalam uji coba yang dilakukan sebulan terakhir atas pembuatan Pindang Higienis, jumlah pesanannya membeludak bahkan dari pembeli luar daerah seperti Kota Jakarta dan Surabaya, dengan jumlah pesanan 50 ton setiap harinya. Efek positif itulah, yang membuat Sikan berupaya keras mematenkan produknya itu, dengan menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi Sumber Daya Meniral (ESDM) Pemkab Jember.
Lebih lanjut, Sikan menjelaskan, di samping menciptakan nilai tawar yang lebih tinggi dalam pemasarannya, produk Pindang Higienis juga bisa diajdikan sebagai produk oleh-oleh khas Jember. Pasalnya, hanya jember yang mempunyai produk unik ini. Selain itu, harganya juga akan terdongkak naik, dibandingkan dengan produk serupa yang dijual dalam keranjang bambu.