Kondisi perekonomian masyarakat Kabupaten Jember, kembali meraih sebuah prestasi di Jawa Timur. Dari tujuh kabupaten dan kota dengan tingkat inflasi tertinggi di Jawa Timur selama Bulan Januari 2012, Kabupaten Jember menduduki posisi keempat. Berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, disebutkan, angka inflasi di Jember selama Bulan Januari 2012, telah menyentuh angka 0,28 %.
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember, Nella Oktaviana, kepada sejumlah wartawan, menuturkan, berdasarkan data yang diterimanya dari atasannya di tingkat Propinsi Jawa Timur, pada Bulan Januari 2012 lalu, terdapat tujuh kabupaten dan kota di Jawa Timur, yang tercatat mengalami inflasi paling tinggi. Di urutan pertama, adalah Kabupaten Probolinggo, dengan nilai inflasi sebesar 0,52%. Posisi kedua diduduki oleh Kabupaten Sumenep, sebesar 0,50%, posisi ketiga Kota Surabaya dengan angka 0,39% dan di posisi keempat adalah Kabupaten Jember, yang menyentuh angka 0,28%, posisi kelima dan keenam masing-masing ditempati Kabupaten Malang dan Kediri, dengan nilai inflasi masing-masing 0,27%. Sementara di posisi paling buncit, adalah Kabupaten Madiun dengan nilai inflasi 0,10%. Dari angka inflasi sebesar 0,28 % yang dicapai Jember, paling banyak disokong oleh meroketnya harga tomat sayur. Tidak tanggung-tanggung, sesuai Indeks Harga Konsumen (IHK), komoditas yang satu ini mampu menyumbangkan hingga sebesar 21,52 %. Nella mengatakan, tidak hanya tomat sayur saja, inflasi di Jember juga ditunjang oleh 4 komoditas lainnya, seperti jagung muda sebesar 13,94%, daging ayam ras 4,89%, batu bata 4,53%, dan telur ayam ras 3,92%.
Nella menambahkan, secara tidak langsung, salah satu faktor penyebab meroketnya angka inflasi di Jember, adalah cuaca. Akibat curah hujan yang tinggi, banyak tanaman sayuran seperti tomat yang mati. Kondisi ini mengakibatkan stok tomat sayur di tangan para petani dan pasar, menipis. Sementara itu, kebutuhan masyarakat cukup tinggi, sehingga merangsang timbulnya inflasi.