Polemik yang terjadi di tubuh Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Kabupaten Jember, hingga hari ini, dipastikan masih terus menghangat. Jika dua minggu yang lalu, masalah desakan pelaksanaan Pergantian Antar Waktu (PAW) yang menjadi topik utama dan menyita perhatian sejumlah media, maka seminggu terakhir ini, salah satu partai besar di Jember tadi diguncang isu perpindahan sejumlah pengurusnya ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Lokomotif yang menggerakkan pindahnya gerbong itu adalah Wakil Ketua Dewan Syuro PKNU Jember, HM Madini Faruoq alias Gus Mamak. Meski sempat diberitakan di sejumlah media massa, namun hengkangnya rombongan itu ternyata belum dilakukan secara resmi sesuai mekanisme partai.
Ketua DPC PKNU Kabupaten Jember, H. Marzuki Abdul Ghofur, Hari Jumat pagi, mengakui, hingga detik ini belum menerima surat resmi dari Gus Mamak dan sejumlah pengurus PKNU yang lain, untuk mundur dari keanggotaan partai yang dipimpinnya. Menurut dia, dari gerak-gerik sejumlah kader yang selama ini dipantaunya, dipastikan tidak hanya Gus Mamak yang menyeberang ke PPP. Sayangnya, tokoh politik yang duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Jember ini, enggan untuk menyebutkan identitas mereka satu-persatu. Yang sudah secara jelas meloncat ke PPP, hanya Gus Mamak dan Hawari Hamim. Itikat yang ditunjukkan oleh Gus Mamak dan Hawari Hamim yang telah berpindah partai, dianggapnya kurang bagus. Dugaan tadi muncul, H. Marsuki menegaskan, dengan belum ada selembar suratpun yang ditujukan kepada dirinya sebagai Ketua DPC PKNU Jember, yang berisi tentang pengunduran diri mereka.
Lebih lanjut, H. Marsuki menandaskan, PKNU tidak akan goyah dengan persoalan kecil yang terjadi di partai yang dipimpinnya itu. Dia menganggap, masalah ini hanyalah sebuah batu sandungan kecil, yang akan membuat partainya lebih dewasa di masa-masa mendatang. Tidak ada satupun parpol yang bebas dari konflik, apakah skalanya konflik kecil maupun besar. Pasalnya, konflik adalah pupuk dari partai untuk tumbuh menjadi besar. Sampai saat ini, sebagai Ketua DPC PKNU Jember, H. Marsuki tetap siap mengawal perjalanan partai ini bersama para ulama lainnya, apapun yang terjadi.