Musibah banjir yang terus-menerus melanda Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, sebulan terakhir ini, ternyata menimbulkan dampak besar terhadap kehidupan masyarakatnya. Tidak hanya sektor pertanian yang mengalami kerusakan, kondisi kesehatan masyarakat Wonoasri juga dilaporkan mulai terserang berbagai macam penyakit. Dilaporkan, hingga hari ini, tercatat 347 orang warga desa itu yang terserang berbagai macam penyakit, mulai dari penyakit kategori ringan seperti diare dan flu-batuk, hingga sejumlah penyakit mematikan, seperti Typhus juga Muntaber. Merespon fenomena merebaknya penyakit ini, Dinas Kesehatan Pemkab Jember langsung mengambil langkah sigap. Terhitung mulai hari ini, mereka dipastikan telah menerjunkan 4 dokter umum dan 20 paramedis, ke lokasi musibah banjir di Desa Wonoasri.
Humas Dinas Kesehatan Pemkab Jember, Yumarlies, saat dihubungi lewat telepon seluler, Hari Rabu siang, menyatakan, sejak Hari Minggu yang lalu, pihaknya telah menerjunkan petugas kesehatan yang nantinya akan berkeliling dari rumah ke rumah warga korban banjir. Tindakan ini dilakukan, agar kesehatan warga selalu terpantau. Namun, korban banjir yang kesehatannya terganggu ini, ternyata tidak mampu ditangani semuanya oleh petugas. Pasalnya, jumlah warga yang terserang penyakit, di luar perkiraan Dinas Kesehatan. Akibatnya, instansi tadi langsung menurunkan 4 orang dokter umum ke wilayah bencana, beserta 20 orang paramedis yang terdiri dari perawat dan bidan, yang telah dibekali dengan peralatan lengkap. Langkah ini ditempuh Dinas Kesehatan Pemkab Jember, Yumarlies, menegaskan, untuk memberikan penanganan maksimal bagi para korban bencana banjir.
Lebih lanjut, Yumarlies, menerangkan, dengan kondisi kesehatan meraka yang terus menurun, warga Desa Wonoasri diharapkan mampu mewaspadai penyebaran penyakit menular di lingkungannya. Menurut dia, kondisi kesehatan yang saat ini dialami para korban banjir, sangat rentan dengan serangan virus maupun bakteri, yang selanjutnya akan menjadi sumber terjangkitnya berbagai macam panyakit.