Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Jember, sejak siang hingga tadi malam, mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah kecamatan, salah satunya di Kecamatan Jenggawah. Di kecamatan ini, dilaporkan, empat desa dilanda banjir dengan ketinggian air bervariasi, mulai dari 50 centimeter hingga 150 centimeter. Sementara itu, 1500 rumah warga dilaporkan menjadi korban genangan air dalam peristiwa ini.
Camat Jenggawah, Bambang Saputro, kepada Soka Radio, Hari Sabtu pagi, menuturkan, empat desa yang dilanda banjir antara lain Desa Cangkring, Desa Wonojati, Desa Seruni, dan Desa Jatimulyo. Di Desa Cangkring, terdapat 150 rumah, Desa Wonojati 70 rumah, Desa Seruni 200 rumah, dan Desa Jatimulyo 1080 rumah warga yang digenangi oleh banjir. Musibah banjir yang melanda wilayahnya disebabkan oleh dua hal. Untuk banjir di Desa Wonojati, disebabkan oleh luapan saluran irigasi persawahan. Sedangkan banjir di tiga desa lainnya, disebabkan oleh luapan Sungai Mayang, yang melintas di kawasan itu. Untuk rumah-rumah yang berada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS), ketinggian air mencapai 1,5 meter. Diceritakan, air mulai menggenangi rumah warga sekitar pukul 20.00 WIB, dan baru surut pukul 4 dini hari tadi. Atas kondisi itu, semalam, pihak pemerintahan desa dan kecamatan, langsung melakukan evakuasi terhadap warganya. Sebagian diungsikan ke Balai Desa Jatimulyo, dan sebagian lagi ke lokasi lain yang dianggap aman. Dalam proses evakuasi yang dilaksanakan, semalam, seorang warga Desa Jatimulyo, bernama Paiman, usia 18 tahun, digigit ular air. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Jenggawah, namun karena kondisinya parah, sehingga korban segera dirujuk ke RSD dr Soebandi. Bambang memastikan, tidak ada korban jiwa dalam dalam kejadian ini, namun satu rumah di Desa Jatimulyo, disebutnya nyaris roboh diterjang banjir.
Bambang menambahkan, sejak air surut pagi tadi, sejumlah korban banjir sudah mulai meninggalkan lokasi pengungsian, dan kembali ke rumahnya masing-masing.