Dalam suasana mendung, Hari Sabtu pagi tadi, masyarakat korban banjir di Desa Cangkring, Seruni, Wonojati, dan Jatimulyo, Kecamatan Jenggawah, nampak sibuk membersihkan rumah mereka. Lebih dari 1000 warga yang sebelumnya sempat mengungsi ke balai desa masing-masing itu, pagi tadi, meninggalkan lokasi pengungsian setelah banjir mulai surut di rumah-rumah mereka.
Camat Jenggawah, Bambang Saputro, kepada Soka Radio, Hari Sabtu pagi, menerangkan, jajarannya sengaja membiarkan para korban banjir untuk meninggalkan lokasi pengungsian, karena mereka bermaksud untuk membersihkan rumahnya dari genangan air dan lumpur. Tidak hanya rumah, masyarakat juga segera membersihkan sumur-sumur mereka, yang dipastikan telah tercemar air banjir. Disebutkan, akibat musibah ini, sumur milik warga tidak layak dikonsumsi, karena kondisi airnya yang sangat keruh. Akibatnya, mereka kesulitan untuk memasak. Sebagai solusinya, pihak Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa Jatimulyo langsung membangun dapur umum di Balai Desa Jatimulyo, untuk memenuhi kebutuhan pangan dari masyarakat. Terkait pasokan air bersih yang saat ini paling dibutuhkan oleh masyarakat, pihak Kantor Kecamatan Jenggawah telah meminta bantuan kepada Dinas Pengairan Pemkab Jember, untuk menguras sumur milik warga, sehingga dapat digunakan kembali. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, saat ini, Bambang menjelaskan, pihak Kantor Kecamatan Jenggawah telah meminta bantuan pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jember.
Dari pantauan Soka Radio di lapangan, pagi tadi, aparat Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Jember mengirim bantuan, berupa nasi bungkus dan air mineral, kepada warga. Selain itu, sejumlah personel dari PMI Jember serta Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang, juga turut turun ke lapangan untuk membersihkan bekas banjir. Data yang dihimpun Soka Radio, menyebutkan, luapan Sungai Mayang juga telah menggenangi puluhan rumah warga di Desa Ambulu, Kecamatan Ambulu.