Warga di Dusun Krajan, Desa Sidodadi, Kecamatan Tempurejo, Hari Selasa siang, heboh. Pasalnya, dua rumah warga yang berada di kawasan itu, dirusak oleh puluhan massa tak dikenal. Diduga, para pelaku perusakan yang diperkirakan berjumlah 50 orang itu, adalah warga dari Dusun Mandilis, Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo. Kejadian ini, rupanya menyita perhatian Kapolres Jember, sehingga bersama jajarannya langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), saat itu juga.
Kapolres Jember, Ajun Komisaris Besar Polisi Jayadi, S.Ik, kepada awak media, menuturkan, dari hasil pantauannya di lokasi kejadian, diketahui, jika dua rumah yang dirusak adalah milik Reteno, 60 tahun. Motif di balik aksi ini, diduga akibat dendam dari salah seorang warga Desa Sanenrejo, yang bernama Syaiful Bahri, 18 tahun, terhadap Ifan Pamuji alias Buluk, 28 tahun, menantu dari Reteno. Diceritakan, Hari Senin sore kemarin, Syaiful Bahri yang sedang menikmati bakso di Desa Wonoasri, tiba-tiba didatangi oleh sejumlah pemuda, dan dipaksa untuk menyerahkan sejumlah uang miliknya. Korban pemalakan menduga, salah satu diantara mereka adalah Ifan alias Buluk. Atas kejadian yang menimpanya itu, Syaiful lantas melapor ke orang tuanya, yang lantas memburu Buluk dengan mengerahkan sejumlah orang. Tadi siang, saat Buluk dicari di rumah orang tuanya, ternyata tidak ada, sehingga perburuan dialihkan ke rumah mertua Buluk, yakni rumah Rateno. Jayadi mengatakan, karena Buluk tidak kunjung ditemukan, maka puluhan massa lantas merusak rumah Reteno.
Sementara itu, Buluk yang sudah berhasil diamankan aparat di Mapolsek Tempurejo, mengaku tidak tahu-menahu apa yang terjadi. Kemarin sore, dia justru menjadi korban pemalakan oleh sejumlah pemuda. Buluk berkilah, kawanan pemuda itu telah memakai namanya, untuk menutupi identitas mereka.
Dari pantauan Soka Radio di lapangan, seluruh jendela rumah Rateno dipecah massa yang berngas, sementara isi rumah juga diacak-acak. Bahkan, satu unit TV juga turut dihancurkan massa tak bertanggung-jawab.