Tidak hanya menanggapi persoalan kepindahan beberapa pengurusnya ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ketua DPC PKNU Kabupaten Jember, H. Marsuki Abdul Gofur, juga bersuara lantang terhadap ancaman PPP untuk keluar dari koalisi pendukung Bupati di Parlemen. Tokoh politik yang satu ini, bahkan menjamin partainya tidak akan pernah mengancam untuk keluar dari partai koalisi, meski sama-sama tidak diajak untuk berpelesir ke Singapura dan Malaysia, oleh Bupati Jember, MZA Djalal.
Seperti diberitakan dalam Jurnal Soka sebelumnya, Ketua DPC PPP Jember, Sunardi, menebar ancaman kepada Bupati MZA Djalal untuk keluar dari anggota partai koalisi pendukungnya di Parlemen. Ancaman itu muncul, karena yang bersangkutan berasa tidak diindahkan lagi keberadaan dan jasa-jasanya selama ini. Buktinya, dirinya tidak diajak untuk bertamasya ke Malaysia dan Singapura oleh Bupati, beberapa minggu yang lalu. Padahal, sejumlah anggota partai koalisi lainnya, seperti legislator dari PDIP, PAN dan Golkar, turut dalam kegiatan tadi.
Menanggapi ancaman yang ditebarkan Sunardi tadi, H Marsuki menerangkan, persoalan kegiatan pelesiran yang dilakukan oleh Bupati itu, merupakan hak pribadi dari yang bersangkutan. Terserah kepada Bupati, untuk mengajak siapa dalam rombongannya itu. Apabila Sunardi sampai membawa-bawa nama partai dalam masalah ini, maka tindakan itu bukan pada tempatnya. Dirinya sebagai anggota Dewan yang juga tergabung dalam anggota partai koalisi juga tidak diajak, namun tidak melayangkan protes. Apalagi, Bupati MZA Djalal adalah kader PKNU, yang seharusnya mengedepankan kepentingan dari kader-kader satu partai. Dia sadar, sesama teman partai koalisi harus bergantian untuk melakukan penyegaran pikiran dengan melaksanakan tamasya. Jika PPP benar-benar berniat hengkang seperti yang disampaikan oleh Sunardi, dan kebijakan itu benar-benar merupakan keputusan internal partai tadi, maka dia mempersilahkannya dan tak akan melakukan upaya penghambatan. Anehnya, H. Marsuki menegaskan, ancaman yang dilontarkan Sunardi, beberapa minggu yang lalu itu, hingga sekarang sama sekali tidak terbukti, bahkan tidak ada informasi lebih lanjut atas pernyataannya tadi.
Dalam sebuah kesempatan saat menanggapi ancaman dari Sunardi ini, Bupati MZA Djalal menanggapinya secara dingin. Menurutnya, sebelum dirinya terjun dalam Pemilukada Jember Tahun 2010 yang lalu, Sunardi sudah pernah mendapatkan jatah untuk jalan-jalan ke Neger Hongkong, bersama sejumlah petinggi partai koalisi lainnya.