Komisi C DPRD Kabupaten Jember bertindak responsif, setelah mendapatkan laporan warga tentang peristiwa meluapnya Sungai Sanen di wilayah Kecamatan Tempurejo, yang menjadi penyebab terjadinya musibah di Desa Sanenrejo dan Desa Curah Takir, Hari Kamis siang. Dilaporkan, 5 rumah milik warga Desa Sanenrejo yang letaknya di pinggir Sungai Sanen, hanyut. Tidak hanya itu saja, jalan makadam yang menghubungkan Desa Curah Takir dengan Desa Sanenrejo sepanjang 20 meter, juga terputus. Berbekal informasi ini, Komisi C DPRD Kabupaten Jember, langsung melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Desa Sanenrejo dan Desa Curah Takir, Kecamatan Tempurejo. Sejumlah temuan di lapangan yang dijumpai saat melaksanakan Sidak, bakal langsung dikonfirmasikan kepada Dinas Pengairan, Hari Senin depan.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jember, M. Asir, Hari Jumat siang, menerangkan, sejumlah faktor penyebab musibah ini, berhasil diidentifikasi di lapangan. Musibah banjir akibat aliran sungai yang pindah tadi, dilaporkan telah memutus jalan penghubung Desa Sanenrejo dengan Desa Curah Takir. Tidak hanya itu, banjir juga telah menghanyutkan 5 rumah warga Desa Sanenrejo. Aliran sungai yang semula lurus mengarah ke wilayah Taman Nasional Meru Betiri, sekarang, arusnya justru beralih ke arah samping menuju jalan dan pemukiman warga. Menurut Asir, kondisi ini terjadi akibat aktifitas penambangan batu sungai yang dilakukan oleh sejumlah penduduk penduduk setempat, yang dinilainya kurang bertanggung jawab namun tidak kunjung ditertibkan oleh pihak-pihak terkait.
Asir menjelaskan, hari ini, Komisi C dipastikan telah berkirim surat kepada Dinas Pengairan Pemkab Jember, untuk melakukan koordinasi lebih lanjut mengenai temuan lapangan mereka. Setidaknya, pada Hari Senin nanti, Kepala Dinas Pengairan Pemkab Jember diharapkan untuk hadir memenuhi undangan Komisi C. Menurut Asir, saat ini warga Desa Sanenrejo dan Curah Takir hanya bisa membuat beronjong penahan aliran air, agar volume air yang menerjang ke pemukiman mereka dapat dikurangi, dan tidak sampai menghanyutkan barang-barang yang mereka miliki.