Tiga pekan berlalu pasca meledaknya tabung aspal milik PT. Sunan Muria, akhirnya Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mapolda Jatim, mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), Hari Kamis siang. Disebutkan, empat orang jajaran Tim Labfor telah dipersiapkan untuk melakukan penyelidikan, dalam peristiwa naas yang terjadi pada Tanggal 3 Januari 2012 itu.
Kasatreskrim Polres Jember, AKP Alith Alarino, kepada Soka Radio, Hari Kamis siang, menuturkan, sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya, setelah urung mendatangkan produsen pembuat mesin Aspal Maxing Plan (AMP) dari Jakarta, pihaknya bertekat untuk menghadirkan Tim Labfor Polda Jatim. Ternyata, upaya itu baru berhasil terlaksana di hari ini. Dijelaskan, kegiatan pemeriksaan dan penyelidikan di lokasi ledakan yang menewaskan satu orang karyawan itu, dimulai sejak pukul 13.00 WIB. Dan hingga Kamis sore, kegiatan itu masih terus berlangsung. Kegiatan pemeriksaan dilakukan satu-persatu, utamanya ditujukan pada tabung yang meledak, kemudian pada mesin AMP. Terkait hasil kegiatan pemeriksaan ini, pihaknya masih menunggu pemberitahuan lebih lanjut dari Tim Labfor, setelah tuntas melakukan penyelidikan dan melaporkan hasilnya. Lebih lanjut, Alith menandaskan, berpijak dari hasil laporan penyelidikan Tim Labfor Polda Jatim inilah, Satreskrim Polres Jember akan dapat menindak-lanjuti kasus ini.
Diberitakan sebelumnya dalam Jurnal Soka, pada Tanggal 3 Januari lalu, sebuah tabung yang mendukung operasional mesin Aspal Maxing Plan (AMP) milik PT. Sunan Muria, meledak. Dalam peristiwa itu, Kepala Mekanik di perusahaan tadi, bernama Deden Kusnadi, dilaporkan meninggal dunia. Sedangkan 3 orang karyawan lainnya, masing-masing bernama Wahyudi, Adit, dan Manot, seluruhnya tercatat sebagai warga Kelurahan Sumbersari, yang saat itu berada di dalam mesin AMP, menderita luka bakar. Dari hasil olah TKP Satreskrim Polres Jember di Kantor PT. Sunan Muria, Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, milik Firda, warga Kecamatan Kaliwates itu, diduga penyebab kecelakaan kerja tadi, adalah adanya masalah pada mesin AMP.