Gerah dengan pernyataan yang dilontarkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kabupaten Jember, Sunardi, Bupati MZA Djalal melakukan serangan balik. Seperti yang diberitakan dalam Jurnal Soka, Hari Selasa kemarin, Sunardi mempermasalahkan kepergian Bupati Jember, yang mengajak serta beberapa anggota Dewan dari partai pendukungnya untuk berpelesiran ke Negeri Singapura dan Malaysia. Di hari ini, Bupati menilai, pernyataan Sunardi tadi tidaklah benar. Pasalnya, dia sudah pernah diajak oleh MZA Djalal ke Negara Hongkong pada Tahun 2010 yang lalu, sebelum dirinya bertarung dalam Pemilukada untuk periode jabatan kedua kalinya.
Bupati MZA Djalal kepada sejumlah awak media, Hari Rabu siang, menjelaskan, kepergiannya bersama rombongan ke Singapura dan Malaysia itu adalah agenda pribadi. Tujuannya, adalah untuk mempererat tali silaturahmi dengan sejumlah kawan dekatnya, yang turut sukses mengantarkannya menjadi Bupati Jember, dalam Pemilukada Tahun 2010 lalu. Menurutnya, sebagai kawan meraka harus seiya sekata, dan dahulu mereka diajak sengsara maka sekarang pada saat semua terasa enak, maka mereka juga harus merasakannya. Bupati mengungkapkan, ancaman Ketua DPC PPP Jember, Sunardi, yang akan hengkang dari partai koalisi pendukung MZA Djalal, seperti yang diutarakannya kepada sejumlah media, karena tidak diajak dalam rombongan acara pelesiran ini, ditanggapi dingin. Pasalnya, Sunardi sudah pernah menjadi anggora rombongan yang berekreasi ke Hongkong, pada Tahun 2010. Jika persoalan tadi dijadikan alasan untuk mundur dari barisan partai koalisi, tindakan itu dinilai sangat berlebihan. Waktu melakukan muhibah ke Hongkong itu, Bupati dipastikan tidak mengajak serta H. Asir dan Kusen Andalas, tetapi mereka tidak melayangkan protes kepada dirinya. Teman Bupati tidak hanya Sunardi saja, melainkan masih banyak lagi yang lain. Apabila semuanya tidak digilir untuk diajak berjalan-jalan, maka berarti dirinya tidak adil. Bupati menegaskan, PPP terlalu berlebihan dalam menanggapi kepergiannya bersama rombongan, kemarin.