Masuk dalam kategori 1 dari 18 Kabupaten dan Kota di Propinsi Jawa Timur yang rawan terjadinya bencana, jelas bukanlah sebuah prestasi yang menggembirakan. Namun, kondisi itulah yang dialami oleh Kabupeten Jember, saat ini. Musibah demi musibah yang silih-berganti melanda Jember, saat ini, ternyata tidak membuat kader Ansor tinggal diam. Merespon kondisi itu, Hari Sabtu siang, ratusan kader Ansor tadi digembleng dengan pelatihan penanggulangan bencana, dengan melibatkan DPW GP Ansor Propinsi Jawa Timur. Pelatihan yang digelar di depan Kantor DPC PKNU Kabupaten Jember itu, diikuti oleh lebih dari 150 kader Ansor di dua cabang, yaitu Cabang Jember dan Cabang Kencong.
Menurut salah satu pengurus DPW GP Ansor Jatim, Imam Gozali Aro (Iga), kepada sejumlah wartawan, Hari Sabtu pagi, pelatihan ini dilaksanakan sebagai upaya pembekalan terhadap kader Ansor di wilayah Kabupaten Jember, agar mereka mampu untuk menjadi relawan, pada saat terjadinya sebuah bencana. Sesuai ikrar dari kader Ansor, yang menyatakan siap untuk diterjunkan dimana saja, menjadi kalimat penting yang harus dijalankan oleh semua kader. Selain itu, Iga menerangkan, realita jika wilayah Kabupaten Jember sebagai daerah rawan bencana sehingga masuk dalam kategori 1 di Propinsi Jawa Timur, juga menjadi alasan kuat dilaksanakannya kegiatan tadi.
Iga juga menjelaskan, pelatihan yang dilaksanakan kali ini, lebih spesifik membekali kader Ansor tentang ketrampilan membuat dapur umum di lokasi bencana. Menurutnya, kebutuhan pertama bagi para korban bencana adalah pemenuhan makanan pokok, sehingga diharapkan kader Ansor Jember mampu memberikan jawaban atas kebutuhan itu. Pelatihan yang dibiayai oleh APBD Pemprov Jawa Timur sebesar lebih dari Rp. 100 juta ini, akan dilaksanakan hingga Hari Senin mendatang, dengan melaksanakan berbagai macam simulasi dan praktek.