Gara-gara pembangunan jalan aspal ditunda, ratusan warga di Dusun Cangkring Baru, Desa Cangkring, Kecamatan Jenggawah, pagi tadi, berang. Akibatnya, mereka menggelar aksi penanaman pohon pisang di tengah jalan itu. Tidak tanggung-tanggung, sedikitnya 22 pohon pisang ditanam warga, di tengah jalan sepanjang lebih dari 200 meter.
Menurut Armo Yusuf, koordinator aksi saat ditemui Soka Radio, Hari Senin siang, mengatakan, aksi ini merupakan sebuah cara yang ditempuh masyarakat, agar aspirasinya didengar oleh Pemerintah Desa Cangkring. Dia bersama ratusan warga lainnya, hanya menginginkan pembangunan jalan aspal segera dilaksanakan. Warga merasa kesal, saat pemborong yang ditunjuk pihak desa untuk menggarap jalan itu, Hari Sabtu lalu, tiba-tiba mengangkut kembali material batu yang akan digunakan untuk membangun jalan. Padahal, jalan yang hanya memiliki panjang tidak lebih dari 300 meter itu, menurutnya harus segera diaspal. Pasalnya, saat hujan datang, kondisi jalan berlumpur dan licin. Atas dasar itulah, Hari Senin pagi tadi, dia dan warga di Dusun Cangkring Baru berinisiatif untuk menyuarakan hati mereka, dengan menanam puluhan pohon pisang di sepanjang jalan. Disebutkan, salah seorang perangkat Desa Cangkring, sempat berusaha mencabut pohon pisang yang ditanam warga. Namun, aksinya itu gagal, karena warga yang melakukan aksi tadi berjumlah ratusan. Warga sudah seringkali berusaha menanyakan perihal pembangunan jalan desa itu pada pihak Desa, namun tidak pernah ada jawaban yang pasti. Padahal, Armo menerangkan, jalan yang diinginkan warga untuk diaspal tadi, adalah sisa proyek pembangunan jalan di Dusun Cangkring Baru, yang seharusnya memang dibangun.
Sementara itu, saat Soka Radio berusaha menemui Kepala Desa Cangkring, Dadang Karomah, di Kantor Desa, yang bersangkutan tidak ada ditempat. Sedangkan saat dihubungi melalui telepon, belum berhasil dilakukan konfirmasi.