Aksi puluhan aktivis yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jember ricuh. Karicuhan dipicu karena mereka tidak ditemui Bupati Jember. Selama pemantauan wartawan Soka Radio dilapangan, aksi PMII bersama masyarakat Puger nolak rencana pabrik semen PT. Imasco, yang akan memindahkan saluran irigasi dan membuat 17 titik sumur bor.
Faizal Effendi Korlap Aksi kepada beberapa wartawan menjelaskan, setelah mendapat keluhan dari tokoh dan masyarakat setempat, pihaknya bersama petani mencoba membuka ruang mediasi, namun tidak menghasilkan titikntemu. Petani khawatir jika saluran irigasi dialihkan, justru rawan tertutup tanah sehingga mengganggu 300 hektar lahan pertanian di Puger Kulon dan Puger Wetan.
PT. Imasco kemudian menawarkan solusi pembangunan 17 titik sumur bor, untuk menjamin ketersediaan air bagi 300 hektar lahan pertanian. Namun solusi ini juga ditolak oleh warga, karena akan berdampak mengurangi air tanah, sehingga kawasan seperti gunung Sadeng terancam mengalami kekeringan.
Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Jember Arismaya Parahita yang menemui pengunjuk rasa, mengatakan sudah menampung seluruh aspirasi mereka dan akan segera menyampaikannya kepada Bupati agar segera diselesaikan sesuai aturan yang berlaku.
Tidak puas atas jawaban tersebut puluhan mahasiswa ini kemudian bergerak ke Pendopo Bupati. Sayangnya hingga aksi berakhir Bupati tidak bersedia menemui mahasiswa, untuk melampiasakan kekesalan para demostran membakar ban didepan pendopo Bupati.