Berangkat dari Lampung menuju Jakarta.
Lampung tak hanya kaya dengan keindahan alam dan keanekaragaman budaya, namun kota yang berada di selatan pulau Sumatera ini banyak sekali menyimpan potensi musisi yang luar biasa. Salah satunya LAMPU PIJAR band. Sebuah grup band yang terbentuk sejak tanggal 24 Juli 2001 ini awalnya bernama Daun Band. Dan mereka mulai menciptakan lagu ciptaan sendiri dan cukup sering mengikuti festival festival di kota Lampung.
Tepat Ditanggal 17 Agustus 2008, Daun Band berubah nama menjadi LAMPU PIJAR dengan formasi Rinky (vokal), Dimas (Bass), Wara (Gitar), Wisnu (Gitar), Boni (Keyboard) dan Baim (Drum).
LAMPU PIJAR adalah sebuah nama yang mengartikan “keselarasan” setiap yg melihat, mendengar dan merasakannya. Dengan dimulai intro – intro ringan dan tegas, karya – karya LAMPU PIJAR dapat langsung menjadi ciri di setiap lagu. Dengan nada yang nge-pop, dipadu dengan lirik yang cenderung puitis. Sehingga secara menyeluruh musiknya menjadi ciri tersendiri dan berkarakter. Hal inilah yang berhasil menarik perhatian E-Motion Entertaiment untuk menggandeng LAMPU PIJAR.
Dari banyak demo lagu yang dimiliki, terpilihlah single Tak Boleh yang dijadikan single perdana mereka.
Lagu Tak Boleh posesif?
Pernah merasa posesif? Lagu ini bisa mewakili hal tersebut. Dengan intro lagu yang cukup dinamis, kita akan dibawa ke dalam sebuah komposisi lagu yang cukup ”emosional” akan tetapi sangat manis yang dibalut lirik lagu yang cukup kental dengan aura posesif yang cukup kuat. Sebuah kondisi yang umum kita temui dan bahkan mungkin kita rasakan ketika sedang jatuh cinta.
”Lagu ini sesuai dengan judulnya ”Tak Boleh”, yang kami artikan Tak Boleh Untuk Tak Didengar, karena lagu ini memang sangat luar biasa. Rasakan dan nikmati!”, ujar CEO E-Motion Entertainment, Arnold Limasnax
Terimalah persembahan terbaru kami dari LAMPU PIJAR dengan single Tak Boleh.