Band pendatang baru ini digawangi Arnold (vokal), Kleist (gitar, vokal latar), Kelana (bass, vokal latar) dan Aaron (drum). Passion terhadap musik itulah yang akhirnya mempertemukan mereka di Agustus 2010 lalu ketika masing-masing pulang dari perantauannya di luar negeri. Arnold adalah lulusan dari Australian Institute of Music, Sydney Australia, Kleist dan Aaron lulusan dari Musician Institut, Los Angeles, Amerika Serikat sedangkan Kelana punya catatan pendidikan dari School of Audio Engineering, Sydney, Australia. Pada artian, ada api kecil dari dalam diri mereka masing-masing yang membuat mereka harus mendalami musik yang mereka sukai lebih dalam lagi. Dengan catatan itu, band Paper Plane punya dasar yang sangat kuat untuk menghasilkan musik yang berkualitas.
Rock alternatif sepakat mereka setujui jadi benang merah dari musik yang mereka jalankan. Nama-nama U2, Coldplay hingga Switchfoot memberikan porsi yang besar dalam membentuk musik Paper Plane sendiri. Tentunya dengan karakter Paper Plane dimana masing-masing anggota mempunyai fokusnya dalam membentuk sound sendiri.
Hasilnya bisa dibuktikan dengan single Selalu Di Hati, debut perkenalan Paper Plane ke telinga pendengar musik Tanah Air. Lagu ini adalah salah satu hasil proses workshop Paper Plane untuk menyuguhkan pilihan baru untuk Indonesia. Lagu yang akan menggambarkan secara keseluruhan rock alternatif yang mereka usung. Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang merelakan orang yang ia sayangi. Paper Plane nggak ragu untuk menyematkan lirik balada tapi mereka juga nggak setengah-setengah dalam meramu aransemen yang apik. Mendalam tapi lantas nggak membuat lagu ini dan Paper Plane menjadi cengeng.
(dit)