"Siapa sih yang enggak suka uang tunai," jawab para personel band The Cash--Tora Sudiro (gitar dan vokal), Vincent (bas), dan Desta (drum)--dengan kompak.
Bagi The Cash, uang tunai lebih sreg diterima sebagai bayaran manggung. "Kami tahu, (honor) kami enggak mahal-mahal banget. Jadi, enggak perlu transfer-transferan segala. Ribet. Jadi, mendingan dibayar cash aja," jelas Desta ketika berbincang dengan Kompas.com di Plaza Semanggi, Jakarta, Jumat (18/3/2010) malam.
Lanjut Tora, nama The Cash, yang sedang mempromosikan album perdana mereka, The Cash, dengan single pertama "Diet", dipilih atas dasar kesamaan ketiga personelnya. "Sebenarnya juga, kami pakai nama The Cash itu karena kesamaan kami. Kalau pakai nama depan kami, jadinya 'Vetedet'--Vincent, Tora, Desta. Kan enggak enak dengarnya. Akhirnya, kami cari kesamaan kami. Ternyata, uang tunai. Kami sama-sama suka uang tunai," papar Tora tanpa meninggalkan candanya.
Sebagai pendatang baru, The Cash bermain dalam musik yang beragam. "Jenis musik kami, idiotic alcoholic. Jadi, kami enggak mau dibilang memiliki genre yang sudah baku. Tapi, memang, puncaknya itu rock," jelas Desta. "Rock itu kan ada banyak. Tapi, kami akhirnya bikin aliran sendiri. Jadi, kalau gue mainnya salah, gue enggak boleh disalahin," sambungnya. "Idiotik," timpal Vincent.
Meski "mata duitan", band yang terbentuk secara tidak sengaja dua tahun lalu ini bagi para personelnya hanyalah pekerjaan sampingan. "Ini enggak ada hubungannya sama itu. Ini karena dari awal kami mau jalan sama-sama. Ini juga sebetulnya
side job
, karena
main job
kami enggak di band sekarang. Vincent kan di TV, gue lebih ke berkebun. Jadi, murni
side job
, tapi serius," jelas Desta lagi.