Hingga pekan kedua Tahun 2012, untuk kedua kalinya, angin putting beliung kembali memporak-porandakan wilayah Kecamatan Rambipuji. Setelah beberapa waktu lalu, Dusun Krajang, Desa Rambigundam dilanda bencana ini, Hari Senin siang tadi, giliran Desa Kaliputih yang menjadi sasaran amuk angin putting beliung. Bencana kali ini terbilang cukup parah, karena terpaan angin telah merobohkan sejumlah pohon, rumah, dan terdapat korban luka.
Camat Rambipuji, M. Syafi’i, kepada sejumlah wartawan, saat ditemui di lokasi kejadian, menuturkan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 11.45 WIB. Disebutkan, angin menyapu wilayah Desa Kaliputih, selama sekitar 20 hingga 30 menit. Akibat dari kejadian ini, mantan Camat Bangsalsari itu, menerangkan, tujuh Pohon Jati ukuran besar tumbang. Sejumlah warung yang berderet di pinggir jalan jurusan Kecamatan Balung juga rusak, dan 5 tiang listrik roboh. Tidak hanya itu, seorang warga setempat bernama Juma’an, 60 tahun, dilaporkan menderita luka ringan akibat terlilit kabel listrik dan telpon yang roboh. Korban yang mengalami luka-luka, saat ini, telah dilarikan ke Puskesmas Rambipuji untuk mendapat perawatan medis. Lebih lanjut, Syafi’i, menjelaskan, untuk mengantisipasi kemungkinan adanya bencana susulan, rencananya pohon-pohon yang berpotensi roboh akan dipotong pada hari ini juga, oleh petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Jember.
Sementara itu, Lasmono, salah satu saksi mata bencana alam ini, mengatakan, angin dengan kecepatan tinggi bergerak dari arah barat menuju ke arah timur. Akibat hembusan angin yang semakin lama semakin kencang itu, warga mulai berhamburan berupaya untuk menyelamatkan diri, dan menjauh dari kawasan Jatian, yang banyak ditumbuhi pohon-pohon berukuran besar. Sayangnya, saat korban Juma’an hendak menyelamatkan diri dan lari dari bengkelnya, sebuah tiang listrik yang tepat berada di belakang bengkelnya itu roboh. Akibatnya tak pelak, korban langsung terjebak dan terjerat oleh kabel-kabel yang roboh itu. Bahkan, Lasmono menceritakan, korban Juma’an sempat terpental-pental, hingga akhirnya terjatuh dan tidak sadarkan diri.