Munculnya instruksi dari Mapolda Jatim saat sedang marak aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM, tentang penggantian pelat nomor polisi (nopol) mobil dinas menjadi berwarna hitam, dengan alasan keamanan, membuat seluruh mobil dinas diganti. Tetapi, seiring dengan harga BBM yang tidak jadi dinaikkan oleh pemerintah pusat, maka hanya dalam waktu satu pekan, banyak mobil dinas yang telah berpelat nopol merah lagi. Kondisi yang sama juga dialami oleh belasan mobil dinas milik Sekretariat DPRD Kabupaten Jember, yang secara bersamaan diganti warna pelat nopolnya.
Sekretaris DPRD Kabupaten Jember, Drs. Farouq, menjelaskan, pihaknya selalu menaati peraturan dari atasannya, terkait pergantian warna pelat nopol mobil dinas. Jika sudah waktunya dikembalikan warnanya menjadi merah, maka secepatnya akan dikembalikan seperti sediakala. Meski mengaku sangat jarang menggunakan mobil dinas yang menjadi jatahnya dan lebih memilih menggunakan mobil pribadi, tetapi mantan Kabag Kesra ini, mengetahui adanya instruksi dari Mapolda Jatim, tentang penggantian warna pelat nomor itu. Dia sadar, instruksi ini dilansir, karena kondisi saat itu tengah kacau, bahkan banyak mobil dinas yang dibakar oleh para demonstran, yang menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Tetapi saat ini, keadaan sudah kembali normal seperti sediakala, sehingga wajar jika pelat nopol mobil tadi harus segera dikembalikan menjadi berwarna merah. Di Sekretariat DPRD Kabupaten Jember, terdapat sekitar 13 mobil dinas, yang meliputi 4 mobil untuk jajaran Ketua Dewan, 4 mobil bagi Ketua Komisi, 1 mobil milik Sekwan dan 4 minibus untuk kegiatan keluar bagi masing-masing anggota Komisi. Farouq memastikan, belasan mobil dinas itu semuanya telah diganti pelat nopolnya menjadi berwarna merah.