Curah hujan tinggi yang mulai terjadi sejak akhir Bulan Desember 2011 lalu, secara tidak langsung, memberikan dampak kepada sektor perekonomian di Kabupaten Jember. Pada Bulan Januari ini, disebutkan harga beras di pasaran mulai menampakkan kenaikan. Kenaikan terjadi, diduga karena tingginya curah hujan, yang menyebabkan tanaman padi rusak, karena tergenang air. Selain itu, panen yang tidak merata juga disebut-sebut sebagai pemicu kenaikan harga ini.
Menurut Fauzan, salah seorang pedagang di Pasar Tanjung, kepada Soka Radio, Hari Selasa siang, kenaikan harga beras di pasaran mencapai 10% dari harga biasanya. Jika pada kondisi normal, harga beras untuk kualitas biasa hanya Rp. 7.500 per kilogramnya, maka sekarang telah naik menjadi Rp. 8.000 untuk satu kilogramnya. Sedangkan untuk beras dengan kualitas sedang, naik dari harga Rp. 8.000 menjadi Rp. 8.500 tiap-tiap kilogramnya. Selanjutnya, untuk beras dengan kualitas super, dari harga normal sebesar Rp. 8.500, melonjak ke angka Rp. 9.000 lebih per kilogramnya. Kenaikan harga salah satu bahan makanan pokok ini, Fauzan mengatakan, sudah berlangsung hampir 2 minggu terakhir.
Lebih lanjut, Fauzan mengatakan, untuk harga kebutuhan pokok lainnya seperti telur dan gula, juga mengalami kenaikan. Untuk telur, jika pada harga normal hanya Rp. 13.000 tiap kilogram, maka kini naik hingga mencapai Rp. 15.500 per kilogramnya. Sedangkan untuk komoditas gula, hanya naik Rp. 600 per kilogramnya, dari harga semula Rp. 9.000, menjadi Rp. 9.600 per kilogram.