Rontoknya bulir padi yang jatuh ke tanah dan terbuang percuma, secara tidak langsung akan menimbulkan kerugian bagi para petani. Bahkan, jika bisa dikumpulkan, bulir-bulir padi yang berserakan di tanah itu, jumlahnya tidak sedikit. Karenanya, untuk menekan kerugian yang dialami petani sehingga jumlah keuntungan dari hasil pertanian ini bertambah, sejumlah petani di Desa Jatisari, Kecamatan Jenggawah, menggunakan alat pemotong padi baru, yang bernama Paddy Power.
Menurut, Ketua Gapoktan Maju Jaya, Sholehan, kepada sejumlah wartawan, dengan menggunakan alat pemotong padi yang baru ini, para petani dapat menekan jumlah kerontokan bulir padi hingga 20 %. Selain itu, memanen padi dengan menggunakan alat Paddy Power, juga dapat menghemat biaya produksi petani. Pasalnya, jika biasanya untuk 1 hektar lahan padi, mereka membutuhkan tenaga sebanyak 30 orang untuk melakukan panen, maka dengan teknologi baru tadi, hanya dibutuhkan tenaga 16 orang saja. Bahkan menurut Sholehan, waktu yang digunakan untuk menyelesaikan kegiatan memanen padi juga lebih singkat, yakni hanya membutuhkan waktu 5 hingga 6 jam saja.
Sholehan menambahkan, dengan penggunaan alat Paddy Power ini, secara tidak langsung, gabah yang dihasilkan oleh petani juga turut bertambah jumlahnya akibat berkurangnya bulir padi yang hilang terbuang.