Berbeda dengan PDI Perjuangan yang melakukan unjuk rasa dengan mengerahkan ribuan kadernya, untuk menunjukkan sikap penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memilih untuk menempuh cara yang tidak sama. Mereka dipastikan tidak memerintahkan kadernya untuk berunjuk rasa, namun menyerahkan masalah ini kepada para legislatornya di DPR-RI. Kebijakan itu merupakan instruksi langsung dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Legislator DPRD Kabupaten Jember asal Partai Gerindra, Sumpono, kepada sejumlah wartawan, Hari Selasa siang, mengatakan, partai yang dengan tegas menolak rencana kenaikan harga BBM, selain PDI Perjuangan adalah Partai Gerindra dan Hanura. Hanya saja, Gerindra lebih memilih untuk mempercayakan perjuangannya melalui jalur parlemen formal, ketimbang parlemen jalanan. Menurut Sekretaris Komisi A ini, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dengan tegas melarang kadernya untuk turun ke jalan, meskipun Gerindra saat ini memiliki ribuan massa, yang juga siap turun jalan. Gerindra tidak ingin, aksi penolakan kenaikan harga BBM ini, justru mengganggu stabilitas keamanan dan fasilitas publik. Kader Gerindra, Sumpono menegaskan, masih tetap mempercayai wakil mereka di DPR RI untuk berjuang menolak kebijakan itu, sehingga perjuangannya disalurkan melalui politik sejuk di parlemen.
Disebutkan di sejumlah media on-line, hari ini, para kader PDI Perjuangan melakukan aksi unjuk rasa serentak di seluruh Indonesia, menolak rencana pemerintah menaikan harga BBM, per Tanggal 1 April mendatang. Sementara aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Jember berjalan secara damai, dengan pengawalan ketat ratusan aparat kepolisian. Usai menyampaikan aspirasinya dan mengirimkan surat terbuka ke DPR RI dengan difasilitasi DPRD Jember, massa PDI Perjuangan tadi membubarkan diri secara tertib. Namun, aksi dilanjutkan di Lapangan Rambipuji, dengan menggelar mimbar terbuka.