Kebijakan Dekanat Fakultas Hukum Universitas Jember (FH Unej), untuk menaikkan Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) memantik terjadinya aksi massa. Dilaporkan, puluhan mahasiswa FH Unej yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Hari Selasa siang, menggelar aksi demonstrasi. Kebijakan untuk menaikkan nilai SPP seluruh mahasiswa angkatan tahun 2011 oleh pihak fakultas, dengan menambahkan biaya praktikum hukum sebesar Rp. 100.000, menjadi sumber terjadinya aksi ini.
Koordinator aksi demonstrasi itu, Wirawan, kepada Soka Radio, Hari Selasa pagi, menjelaskan, pihak fakultas menelorkan kebijakan untuk menaikkan nilai SPP sebesar Rp. 100.000 kepada mahasiswa Angkatan Tahun 2011, tanpa dilakukan sosialisasi terlebih dahulu. Tiba-tiba saja, saat para mahasiswa melakukan pembayaran SPP di Semester Gasal Bulan Februari ini, mereka diminta untuk membayar SPP sebesar Rp. 600.000, padahal di waktu-waktu sebelumnya, jumlah uang yang mereka bayarkan untuk SPP setiap semesternya, hanya sebesar Rp.500.000. Ketika pihak Dekanat FH Unej dikonfirmasi atas masalah ini, disebutkan, jika uang tambahan sebesar Rp. 100 ribu, digunakan untuk pendanaan praktikum hukum mahasiswa Angkatan Tahun 2011. Menurut Wirawan, kebijakan menaikkan SPP itu tidak realistis, karena mahasiswa sudah dikenakan banyak biaya untuk melakukan praktikum sidang di Pengadilan Negeri Jember.
Tetapi, pernyataan Wirawan tadi disanggah oleh Pembantu Dekan 1 FH Unej, Iwan Setiawan. Menurutnya, penambahan nilai SPP pada mahasiswa Angkatan Tahun 2011 dilakukan, untuk kepentingan mahasiswa sendiri. Pasalnya, dana tadi akan digunakan untuk keperluan pengadaan peralatan laboratorium persidangan di Fakultas Hukum. Menanggapi minimnya sosialisasi dari fakultas kebijakan itu, Dia menjelaskan, pihaknya sudah beberapa kali mengumumkannya di papan pengumuman, sehingga kemungkinannya tak banyak mahasiswa yang melihatnya. Tetapi, karena banyak yang mengeluh, maka pihaknya akan melakukan audiensi dengan seluruh mahasiswa Angkatan 2011, Hari Kamis mendatang. Sebelum audiensi dilaksanakan, Iwan menerangkan, mereka malah melakukan aksi demonstrasi terlebih dahulu.