Target penerimaan pendapatan Negera Tahun 2017 dipastikan tidak tercapat. Menjelang tutup tahun anggaran, penerimaan Negara baru 80 persen dari Rp 2100 Triliun yang ditargetkan. Informasi ini disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI, HM. Nur Purnamasidi di sela-sela kegiatan serap aspirasinya di Kabupaten Jember Kamis Siang.
Kepada sejumlah wartawan, tokoh yang akrab disapa Bang Poer ini mengatakan, belum tercapainya target penerimaan negera ini secara otomatis APBN mengalami deficit anggaan sekitar Rp 400 Triliun. Untuk menutupi deficit ini ada beberapa langkah yang bisa diambil pemerintah, diantaranya melakukan hutang luar negeri atau dengan memotong anggaran pada Tahun 2018 mendatang. Dengan kata lain, akan banyak program pembangunan pemerintah yang akan dikepras. Menurut Bang Poer ada beberapa factor yang mengakibatkan penerimaan Negara tidak mencapai target. Diantaranya, petugas pajak yang ada belum sesuai dengan kebutuhan, sehingga jumlah wajib pajak yang terdeteksi masih sangat rendah. Dari 100 juta lebih potensi wajib pajak, yang baru masuk database Dirgen Pajak baru sekitar 26 juta saja. Oleh sebab itulah, ada kebijakan khusus dari pemerintah untuk meniadakan moratorium bagi rekuitmen tenaga pajak.
Lebih jauh Legislator Golkar ini mengatakan, harus ada langkah-langkah strategis dari pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Salah satunya ialah mendorong usaha ekonomi kreatif sehingga menciptakan masyarakat Indonesia yang berdikari. Ekonomi kreatif ini, dinilainya lebih tahan banting dibandingkan dengan sector lainnya. Jika ini dilakukan, Bang Poer optimis pertumbuhan ekonomi akan meningkat sehingga mampu mendongkrak penerimaan Negara.