Tak lama lagi, pengambil-alihan (take over) RSD dr Subandi dari tangan Pemkab Jember kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, sepertinya bakal terlaksana. Dilaporkan, dalam pertemuan antara Komisi A dan Komisi D DPRD Kabupaten Jember dengan Komisi E DPRD Propinsi Jawa Timur di Surabaya, Hari Kamis yang lalu, sudah terpancar sinyal positif terkait persoalan take over tadi. Bahkan, menurut Komisi A DPRD Jember, persoalan asset dan kepegawaian di RSD dr Subandi yang mereka suarakan kepada Komisi E DPRD Provinsi Jatim, telah mendapatkan respon baik.
Menurut anggota Komisi A DPRD Jember, Abdul Halim, dalam pertemuan dengan Komisi E DPRD Jatim yang berlangsung di Gedung DPRD Jatim, dalam kegiatan take over ini, pihaknya meminta pengalihan asset milik Pemprov Jatim di Jember kepada Pemkab, sesuai hasil rapat internal yang telah mereka laksanakan, beberapa waktu lalu. Tuntutan ini, merupakan konsekuensi atas pengambil-alihan kepemilikan RSD dr Soebandi dari tangan Pemkab Jember kepada Pemprov Jatim. Tidak hanya itu saja, tokoh yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Jember ini, menjelaskan, kegiatan take over yang akan dilaksanakan nantinya, dipastikan berlangsung secara utuh. Artinya, kegiatan tadi tidak hanya menyangkut asset tidak bergerak saja, tetapi juga seluruh karyawannya juga diambil-alih oleh Pemprov Jawa Timur. Sehingga, semua tenaga medis di rumah sakit yang berlokasi di Kecamatan Patrang itu, statusnya akan menjadi pegawai Pemprov Jatim, termasuk para tenaga honorernya. Sebagai konsekuensi atas pemindahan status kepegawaian ini, honor yang mereka terima bakal disetarakan dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang berlaku di Kota Surabaya. Halim menandaskan, Komisi E DPRD Provinsi Jatim juga akan secepatnya melakukan koordinasi dengan Gubernur Jatim, Soekarwo terkiat persoalan yang satu ini, sehingga pelaksanaan take over RSD dr Subandi dapat segera terlaksana.