Pelayanan pendidikan di wilayah Kabupaten Jember yang dinilai masih minim oleh berbagai kalangan, akhirnya menelorkan program baru di lingkungan Dinas Pendidikan (Dispendik) Pemkab Jember. Dengan menggandeng United Stated Agency for International Development (USAID), Dispendik Pemkab Jember akan menjalankan program untuk meningkatkan pelayanan pendidikan terhadap masyarakat. Program baru ini, berfokus pada transparansi pengelolaan sekolah yang berbasis pada standar pengelolaan dan standar pembiayaan. Kegiatan ini diwadai pada sebuah program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Koordinator USAID Provinsi Jawa Timur, Dina Limontu, kepada sejumlah wartawan, Hari Kamis siang, menuturkan, sebagai permulaan, untuk Kabupaten Jember akan ditetapkan 20 sekolah terpilih, untuk pelaksanaan realisasi program MBS ini. 20 sekolah yang terpilih tadi, terdiri dari Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang tersebar di empat wilayah kecamatan, diantaranya, Kecamatan Tanggul, Kecamatan Semboro, Kecamatan Sukowono, dan Kecamatan Silo. Dia merinci, sekolah-sekolah yang akan dijadikan model percontohan ini, terdiri dari 17 SD, 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), dan 2 SMP. Sebagai langkah pertama untuk meningkatkan pelayanan pendidikan ini, USAID melakukan survey kepada masyarakat, khususnya orang tua murid, dengan menyebarkan angket. Tujuannya, untuk mengetahui seperti apa pelayanan pendidikan yang diberikan 20 sekolah terpilih tadi di mata masyarakat. Selanjutnya, Dina menerangkan, dari data itu akan dilakukan terobosan-terobosan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, dalam bidang pendidikan.
Terkait pelaksanaan Program MBS ini, Dina menambahkan, akan dilaksanakan mulai Tahun 2012 hingga 2013 nanti.