Perpecahan yang terjadi di tubuh sejumlah klub profesional ternama, sepertinya menular juga hingga ke Jember. Keputusan Yayasan Persid untuk menerjunkan pasukannya dalam Kompetisi Divisi Utama yang tidak dikehendaki oleh PSSI, disebut-sebut menjadi faktor utama lahirnya perpecahan tadi. Diberitakan oleh sejumlah media massa, tentang mulai dibentuknya Kesebelasan Persid tandingan, yang bakal terjun di kompetisi resmi PSSI, yakni Liga Primer Indonesia (LPI). Disebutkan, motor pembentukan Persid tandinagn tadi, adalah politisi asal PKB Jember, Ayub Junaidi.
Menanggapi mulai lahirnya bibit perpecahan ini, Ketua Yayasan Persid, Sunardi, menjelaskan, pihaknya tidak akan gentar, dengan kabar yang disampaikan oleh sejumlah media massa tentang pembentukan Persid tandingan. Menurutnya, keputusan yang diambil Yayasan Persid sudah sangat jelas dan tidak dapat diganggu gugat, dengan tetap bertahan di Kompetisi Divisi Utama yang dioperatori PT. Liga Indonesia. Posisi Persid yang berada di peringkat atas klasemen liga, sementara ini, dinilainya sebagai modal dukungan yang diberikan masyarakat Jember, dan di hari-hari ke depan, jumlahnya akan terus bertambah banyak. Lebih lanjut, politisi asal PPP itu, menandaskan, sampai sekarang, keberadaan Persid sudah mendapatkan dukungan positif dari Kelompok Suporter Berni (Jember Brani), yang menjadi suporter setia Persid, selama ini. Sehingga, Persid sudah tidak memiliki angan-angan untuk pindah ke kompetisi yang lain. Tidak hanya itu saja, isu pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) yang digagas oleh Komite Penyelamatan Sepakbola Indonesia (KPSI) dengan motor La Nyalla Mattaliti, sudah 75 persen mendapatkan dukungan dari organisasi PSSI tingkat daerah seluruh Indonesia, termasuk Jember. Sehingga, Sunardi menegaskan, dirinya makin tidak khawatir bakal lahir Persid tandingan, seperti yang diisukan oleh sejumlah media massa di Jember tadi.