Syaifullah, 45 tahun, warga Desa Ajung, Kecamatan Ajung, sopir utama yang selamat dalam kecelakaan maut di Bangsalsari, Minggu dini hari kemarin, akhirnya membeberkan apa yang terjadi sebelum kecelakaan maut itu berlangsung. Pria beruntung, yang ditemui Soka Radio di RS Bina Sehat Kaliwates itu mengaku, kondisi dirinya dan sopir cadangannya, bernama Edi, yang meninggal dunia di dalam kecelakaan naas tadi, dalam kondisi mengantuk.
Syaifullah menceritakan, mobil Mitsubishi L-300 ini merupakan mobil travel resmi, milik Perusahaan Travel Dapana, milik H. Subari, warga Pamekasan. Disebutkan, seluruh penumpangnya yang asal Pamekasan ini, berencana untuk berkunjung ke rumah seorang saudara mereka di Kecamatan Bangsalsari, yang jaraknya hanya 2 kilometer dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pada saat tiba di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Syaifullah merasa mengantuk, sehingga sempat berhenti sebentar untuk ngopi. Kemudian, perjalanan dilanjutkan oleh Edi, yang saat itu juga dalam kondisi mengantuk. Pada saat memacu kendaraannya di atas kecepatan 80 kilometer perjam, seluruh penumpang dalam kondisi tertidur dan Syaifullah merebahkan badannya di bangku ekstra, di belakang sopir. Dia mengaku tidak tahu, bagaimana kecelakaan itu berlangsung, karena saat di TKP dia masih dalam kondisi tertidur. Dia mengaku terselamatkan oleh posisi badannya yang saat itu terlentang, sehingga pada saat terjadi benturan keras, dia terjatuh ke bawah kursi. Syaifullah menegaskan, tidak ada masalah pada mobil L-300 tadi, dan besar kemungkinan kecelakaan terjadi, karena Edi, teman sejawatnya itu, dalam kondisi mengantuk saat mengendarai mobil sewaan itu.
Sementara itu, Kapolres Jember, Ajun Komisaris Besar Polisi Jayadi SIK, saat dikonfirmasi terkait penyebab kecelakaan, yang mengakibatkan 9 orang warga Pamekasan kehilangan nyawanya, mengaku, masih menunggu hasil penyelidikan Tim Forensik Mapolda Jatim, untuk memastikannya. Dia meminta waktu 1 hingga 2 hari ke depan, untuk menyimpulkan hasil temuan Tim Forensik tadi.
Diberitakan sebelumnya, Minggu pagi pukul 04.15 WIB, sebuah mobil Mithsubisi L-300 berpenumpang 13 orang asal Kabupaten Pamekasan-Pulau Madura, melaju dengan kecepatan tinggi dari arah barat menuju timur. Saat tiba di TKP, truk gandeng berbuatan Kayu Sengon yang melaju tepat di depan mobil, berbelok ke arah kiri menuju sebuah pabrik pengolahan kayu. Saat setengah badan truk sudah keluar dari badan aspal, tiba-tiba mobil tadi menghantam badan truk dan menyebabkan 9 orang penumpangnya meninggal dunia.