Sejumlah mahasiswa Unej ciptakan aplikasi pertanian, diharapkan aplikasi tersebut bisa menyelesaikan persoalan pertanian, diantaranya keterlambatan bantuan, harga jual yang rendah, dan bantuan pinjaman dana yang lebih mudah.
Salah satu mahasiswa Bukhori muslim menceritakan, keinginannya membuat aplikasi berasal dari keresahannya melihat persoalan pertanian di desanya, khususnya persoalan harga jual yang sangat rendah saat dibeli oleh tengkulak, padahal saat tengkulak menjual kembali ke pihak lain harganya bisa sangat tinggi.
Menurut Bukhori, persoalan pertanian yang ada di desa harus segera diselesaikan, sehingga masyarakat tidak lelah berprofesi menjadi petani, dan ketahanan pangan masih tetap terjaga hingga kapanpun. Dalam aplikasi tersebut, lanjut Bukhori, ada sejumlah layanan yang bisa dimanfaatkan oleh petani, diantaranya perkiraan cuaca, forum antar petani, pinjaman modal petani, pertanyaan kepada ahli pertanian, hingga penentuan harga jual yang ada di pasar.
Namun, Bukhori mengaku saat ini masih aplikasi yang dibuatnya masih sebatas yang bisa digunakan untuk petani saja, rencananya ia bersama kedua temannya akan berkomunikasi dengan pihak terkait, seperti koperasi usaha desa, Bulog dan Dinas Pertanian, serta sejumlah akademisi di bidang pertanian, sehingga semua layanan dalam aplikasi tersebut bisa berjalan.