Pemberian Bantuan operasional Sekolah (BOS) oleh Pemerintah Pusat termasuk BOS Daerah oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, ternyata telah banyak dimanfaatkan oleh sejumlah oknum, dengan melakukan pembengkakan jumlah siswa di sekolah mereka. Dilaporkan, sejumlah Madrasah Diniyah yang berada di bawah naungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember, ditengarai telah melakukan praktek penambahan jumlah siswa, dari jumlah yang sebenarnya. Atas adanya praktek nakal itu, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember akan menggelar audit ke sekolah-sekolah penerima Program BOS dan BOSDA di wilayah kerja mereka.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember, HM. Raefi, kepada sejumlah awak media, Hari Selasa siang, menjelaskan, selama ini, banyak terjadi praktek mark up jumlah siswa, terutama yang dilakukan di lingkungan Madrasah Diniyah, yang meliputi ULA dan Wustha. Tetapi, jumlah pasti tentang pelaku praktek mark up tadi, belum didapat dari bawahannya. Menurutnya, modus operasi dari sekolah yang melakukan perbuatan tercela itu, adalah dengan melakukan double accounting. Seorang 1 siswa mereka daftarkan sebagai penerima 2 Program BOS. Dia mencontohkan, ada sejumlah Madrasah Diniyah dengan Program ULA atau setingkat SD atau MI, yang menggelar pendidikan di sore hari, setelah SD di sekitarnya sudah memulangkan anak didiknya. Padahal, siswa yang menerima program ULA tadi, adalah siswa SD yang sebenarnya sudah menerima BOS dari Dinas Pendidikan Pemkab Jember. Akibatnya, 1 orang siswa dapat mendapat 2 Program BOS, di SD dan di ULA. Walaupun nilai BOS hanya Rp. 15 ribu tiap-tiap siswa untuk pendidikan setara SD, tetapi praktek tadi dipastikan telah melanggar peraturan. Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada sejumlah Madrasah Diniyah, agar tidak melakukan hal itu, dan diharapkan mengembalikan uangnya kepada pemerintah. Mengenai sanksi terhadap pelaku perbuatan kotor tadi, Raefi menandaskan, akan diberikan teguran secara tertulis hingga pencabutan Surat Keputusan (SK) Pendirian Sekolah, tergantung dari besar kecilnya kesalahan yang mereka lakukan.