Aktifitas memancing memang dapat memberikan hiburan tersendiri bagi sejumlah orang. Namun, jika kegiatan itu dilakukan di kawasan yang berbahaya, mungkin akan lain akibatnya. Hari Minggu sore kemarin, dilaporkan, gara-gara memancing, seorang pemuda asal Desa Kesilir, Kecamatan, Wuluhan, terseret arus ombak Laut Selatan Pulau Jawa. Disebutkan, korban bernama Sumadi, 24 tahun, yang terseret arus gelombang tinggi, saat memancing di tepi Pantai Watu Ulo, Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu.
Kapolres Jember, Ajun Komisaris Besar Polisi Jayadi S.Ik, kepada sejumlah wartawan, Hari Senin siang, menuturkan, jajaran Polisi Air dan Laut (Polairut) Polda Jatim yang bertugas di Pantai Puger, kemarin, telah melakukan pencarian terhadap korban bersama sejumlah warga. Namun, hasilnya masih nihil. Sementara untuk hari ini, jajaran Polairut, Tim SAR dan warga, sengaja tidak melakukan pencarian, karena gelombang laut sangat tinggi dan dipastikan membahayakan mereka. Akibatnya, upaya pencarian akan dilanjutkan besok, dan akan dihentikan setelah 3 hari. Alasannya, Jayadi menceritakan, jika korban telah meninggal dunia, maka dalam tempo 3 hari, biasanya jenazah akan mengambang di permukaan laut.
Lebih lanjut, Jayadi menjelaskan, sesuai keterangan sejumlah saksi, Hari Minggu sore sekitar pukul 14.00 WIB, korban Sumadi bersama dua orang temannya, memancing di tepi pantai. Saat itu, korban berdiri di atas bebatuan lereng Gunung Suroyo. Selanjutnya, pada saat umpan yang dipasang korban dilahap ikan, korban Sumadi berusaha menarik kail pancing miliknya. Namun, karena berat dan kuatnya arus ombak, korban turut terseret ombak, hingga ke tengah lautan.