Masyarakat Jember digegerkan dengan beredarnya buku pelajaran IPS kelas 6 Sekolah Dasar yang menyebut Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel. Bahkan, dalam buku yang sudah banyak dijual di toko buku di Kabupaten Jember ini, Ibu Kota Palestina diduga sengaja dihilangkan.
Materi pelajaran yang menuai kontroversi ini, pertama kali ditemukan salah seorang mahasiswa Universitas Jember, Muhammad Arifin yang mendapat informasi dari salah satu grup media social. Untuk membuktikan kebenarannya, Arifin langsung mendatangi sejumlah toko buku di kawasan kota, salah satunya Toko Buku Togamas. Setelah dicek, buku pelajaran IPS Kelas 6 SD yang menyebut Yerussalem sebagai ibukota Israel memang benar adanya. Bahkan, ibu kota Palestina, dalam buku tersebut diduga sengaja dikosongkan. Menurut Arifin, jika hal ini dibiarkan, maka klaim sepihak Amerika yang mendapat penolakan dunia ini sangat berbahaya terhadap pemahaman siswa sekolah dasar.
Sementara itu, Store Manajer Toko Buku Togamas, Andi mengaku tidak tahu menahu tentang adanya buku paket yang di dalamnya menyebut Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel. Dia berjanji akan langsung berkoordinasi dengan atasannya agar buku tersebut segera ditarik dari penjualan.