Alun-Alun Kota Jember, Hari Sabtu siang, terlihat tidak seperti biasanya. Selain ramai karena memasuki akhir pekan, di jantung Kota Jember ini, sedang digelar acara pemecahan rekor MURI oleh Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kabupaten Jember dan Pemkab Jember. Rekor MURI yang coba dipecahkan di Kota Jember ini, adalah pembuatan bidak atau papan catur, dengan ukuran 25 meter x 25 meter.
Manajer Musium Rekor Indonesia (MURI), Sri Widayati, kepada sejumlah wartawan, Hari Sabtu siang, menuturkan, papan catur yang dibuat oleh Percasi Jember dan Pemkab Jember ini, dipastikan telah mengalahkan ukuran papan catur yang pada Tahun 2004 lalu, dibuat oleh Percasi Pekanbaru dan Pemkot Pekanbaru. Dia menyebutkan, jika rekor papan catur terbesar yang dibuat di Pekanbaru berukuran 22 meter x 22 meter, maka yang di Jember ini, terjadi penambahan ukuran hingga sebesar 25 meter x 25 meter. Sementara untuk ukuran pion dalam pemecahan rekor yang spektakuler ini, paling tinggi 2,9 meter dan yang paling kecil 1,7 meter. Sedangkan untuk berat masing-masing pion bervariasi, Widayati mengatakan, dengan bobot paling berat 2,5 kwintal.
Dari pantauan Soka Radio di lapangan, dalam ajang pemecahan Rekor MURI tadi, Bupati Jember, MZA Djalal, sempat beradu strategi dengan Direktur Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Ir. Teguh Wahyudi, dalam mengarahkan pion-pionnya. Permain catur raksasa ini cukup unik dan merepotkan, karena membutuh banyak orang untuk menggerakkan masing-masing pion, sesuai dengan alur permainan yang diinginkan sang sutradara.