Kabupaten Jember menduduki peringkat kedua se Jawa Timur, terkait angka kemiskinan di wilayah pedesaan. Demikian disampaikan Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah iNdar Parawansa usai mengisi kuliah umum di Universitas Jember, Selasa (4/9/2018) siang.
Kepada sejumlah wartawan, Khofifah menyampaikan, salah satu pekerjaan rumah di Jawa Timur yang harus segera diselesaikan olehnya ialah persoalan kemiskinan, khususnya di wilayah pedesaan. Sebab, berdasarkan data terakhir, angka kemiskinan di pedesaan Jawa Timur mencapai angka 15,13 persen atau menduduki posisi tertinggi nasional.
Menurut Khofifah, ada sejumlah daerah di Jawa Timur, yang menjadi penyumbang utama angka kemiskinan di pedesaan. Untuk peringkat pertama, yakni Kabupaten Malang dan peringkat kedua Kabupaten Jember. Selain itu angka kemiskinan pedesaan juga disumbang oleh Kabupaten Sampang, Probolinggo, Bangkalan, Situbondo, dan Bondowoso.
Lebih jauh Khofifah menjelaskan, untuk pengentasan kemiskinan di Jawa Timur, pihaknya saat ini tengan melakukan zooming atau melihat secara detail akar permasalahan kemiskinan di pedesaan. Selain itu, pihaknya akan memaksimalkan badan usaha milik desa, atau Bumdes untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi baru di wilayah pedesaa. Apalagi, tahun depan, anggaran desa dari pusat mengalami peningkatan cukup signifikan, yakni dari 40 triliun di tahun 2018, menjadi 75 triliun di tahun 2019.