Pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Demokrat Kabupaten Jember, yang telah berlangsung sebulan lalu, ternyata masih berbuntut hingga sekarang. Terpilihnya Saptono Yusuf dalam Muscab yang digelar di Kantor DPW Partai Demokrat Jawa Timur di Surabaya, justru terus mendapatkan perlawanan dari 18 PAC Partai Demokrat Kabubaten Jember. Mereka menilai, proses demokrasi yang berjalan di tubuh partai berlambang mercy ini, telah dikebiri oleh kepentingan personal. Ujung-ujungnya, pada Hari Minggu kemarin, perlawanan yang ditunjukkan Kelompok 18 PAC Demokrat tadi, kembali dilancarkan dengan melakukan penyegelan terhadap Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Jember di Jalan Sriwijaya-Kecamatan Sumbersari. Tidak berhenti sampai aksi itu saja. Hari ini, perlawanan kembali dilanjutkan oleh 18 Ketua PAC Partai Demokrat, yang menolak kepemimpinan Saptono Yusuf, dengan menggelar acara Istigotsah dan mengusung keranda mayat di depan Kantor DPC Partai Demokrat.
Koordinator aksi ini, Ahmad Baidlowi, kepada sejumlah wartawan, Hari Senin siang, mengatakan, aksi yang dilakukannya itu merupakan bentuk konkret dari kekecewaan mereka terhadap proses demokasi yang dilaksanakan di Partai Demokrat, secara tebang pilih. Menurutnya, pelaksanaan Muscab DPC Partai Demokrat Jember, sebulan yang lalu, tidak bisa dijadikan patokan untuk memilih seorang ketua baru. Pasalnya, Baidlowi beralasan, Muscab tadi tidak melibatkan 18 PAC, yang suaranya berjumlah lebih dari 50% suara yang ada.
Lebih lanjut, Baidlowi, menjelaskan, aksi penyegelan yang dilaksanakan Hari Minggu kemarin, dan Istigotsah yang digelar siang tadi, merupakan puncak kekessalan mereka terhadap pengurus Partai Demokrat dari DPP juga DPC Partai Demokrat Jember, yang telah bertindak semena-mena. Dia berharap, para pengurus sadar dan kembali ke jalan yang benar. Ketua PAC Partai Demokrat asal kecamatan Balung ini, juga menyatakan, perjuangan Kelompok 18 PAC akan terus berlanjut, hingga muculnya keadilan, yaitu proses demokrasi yang adil.