Kisah tentang sejumlah warga Kabupaten Jember yang menjadi korban penipuan berkedok penjualan barang secara on-line, ternyata tidak membuat warga yang satu ini lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi di dunia maya. Akibatnya, pengalaman buruk yang menimpa para korban penipuan jual-beli secara on-line, juga menimpanya. Disebutkan, korban terbaru ini bernama Masir, 40 tahun, warga Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates. Pria ini dilaporkan menjadi korban penipuan oleh seseorang yang mengaku bernama Alex Yusrizal, beralamatkan di Pulau Batam.
Aksi penipuan ini berawal, saat Masir membuka sebuah situs internet dan terarik pada sebuah hanphone Blackberry dengan harga murah, yang ditawarkan oleh sebuah situs milik Alex. Selanjutnya, sesuai dengan petunjuk yang tertera pada situs tadi, Masir lantas menghubungi nomor telepon yang tertera pada halaman situs. Nomor yang dihubungi Masir tidak lain adalah nomor HP Alex. Setelah mencapai kesepakatan soal harga HP Blackberry tadi, Alex lantas meminta Masir untuk mengirimkan uang bernilai jutaan rupiah ke sebuah nomor rekening BRI, yang telah ditentukan. Selanjutnya, bak perintah raja, Masir segera memenuhi permintaan Alex, karena disebutkan barang akan dikirim setelah uang diterima. Dua hari kemudian, HP Blackberry pesanan Masir tidak kunjung diterimanya. Ironisnya, secara tiba-tiba, nomor HP Alex tidak bisa dihubungi lagi. Melihat fakta itulah, Masir baru menyadari jika dirinya telah menjadi korban penipuan bisnis on-line, dan melaporkan kasus yang menimpanya tadi ke Mapolres Jember.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Jember, AKP. Alith Alarino, sangat menyayangkan peristiwa penipuan berkedok bisnis on-line ini, kembali terjadi. Pasalnya, kepolisian sudah menghimbau berkali-kali kepada masyarakat, agar tidak mudah percaya pada orang yang dikenal melalui internet, apalagi harus melakukan traksaksi keuangan. Kejadian yang menimpa korban Masir ini, sebagai salah satu contoh yang seringkali menimpa masyarakat Jember. Oleh karena itu, Alith menegaskan, jangan mudah tergiur dengan produk murah yang dijual secara on-line, karena transaksi yang dilakukan mengandung resiko yang sangat besar.